Latar belakang: Stunting merupakan indikator, kekurangan gizi kronis akibat ketidak cukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, meningkatnya morbiditas serta terjadinya peningkatan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mereview kejadian stunting pada anak baduta di wilayah Kerja Puskesmas Paringgonan Kabupaten Padang Lawas.
Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi adalah seluruh keluarga yang memiliki baduta sebanyak 685 baduta dan sampel sebanyak 252 baduta yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Paringgonan dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner penelitian dan pengukuran Antropometri. Analisis data menggunakan program SPSS serta dengan uji statistik menggunakan chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Hasil peneltian diperoleh bahwa pemberian ASI eksklusif (p=0,001), pemberian MP-ASI (p=0,001), status imunisasi (p=0,001 adalah variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting. Sedangkan variabel peran tenaga kesehatan (p=0,752) tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Selain itu variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting dengan nilai Exp (B)= 4,375.
Kesimpulan: Pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI, status imunisasi merupakan faktor penyebab stunting, sehingga diperlukan intervensi kesehatan yang berkelanjutan berupa edukasi gizi keluarga agar dapat mencegah kejadian stunting.