The Sins of the Fathers: Intergenerational Income Mobility in China

Abstract

This paper aims to obtain an accurate estimate of China's intergenerational income mobility and to present evidence on its distributional pattern. Using panel data from the China Health and Nutrition Survey (CHNS) over the period 1989-2009, I find that China is less mobile than most developed countries. Then, I employ five different approaches to investigate the distributional pattern of China's intergenerational mobility across income levels. The results suggest that poor families have relatively high mobility, indicating opportunities for the poor children to escape poverty. Finally, I show that while wealthy fathers are likely to pass on their favorable economic status to their sons, rich sons come from a very wide range of family economic backgrounds.JEL Code: D31 Bratberg et al., 2005 and Pascual, 2009. 2 All tables and figures with the prefix "B" can be found in the online Appendix. 3 Although there are many papers approaching the distributional pattern problem using transition matrices, they all reach similar conclusions due to an innate flaw of the matrix. I will discuss and correct the flaw in section 4. 4 Grawe (2004) applies two-sample-two-stage-least-squares (TS2SLS) quantile regressions and estimated the IGE distribution patterns for several countries. Since most of their samples are quite small, I do not show the graphs. 5 The standard errors are adjusted for within-household correlation. If the sample is restricted to the oldest son in the household, there are fewer observations, but the results are largely unchanged.

A Meta-Analysis of the Association between Income Inequality and Intergenerational Mobility

“…These articles deal with intergenerational mobility in the United States, Canada, Denmark, Finland, France, Germany, Italy, Norway, Sweden, and the United Kingdom. We also reviewed articles from Australia (Leigh 2007;Murray et al 2017), Brazil (Dunn 2007;Ribeiro 2017), China (Yuan 2015), South Africa (Finn, Leibbrandt, and Ranchhod 2016), and Vietnam (Lam and Cuong 2017). However, these studies were not included in our models because they did not provide enough estimates of intergenerational mobility over time for each of these countries and/or did not have enough information to generate the methodological control variables.…”

Pengaruh Transfer Modal Manusia Antargenerasi Terhadap Mobilitas Pendapatan Antargenerasi Di Indonesia

“…Saluran atau transmisi modal manusia pada penelitian ini masih terbatas pada saluran pendidikan, sementara dalam literatur yang ada terdapat saluran transmisi modal manusia yang lain seperti kesehatan (Bevis & Barrett, 2015;Qin, Wang, & Zhuang, 2016), IQ, dan kemampuan non-kognitif (Björklund, Roine, & Waldenström, 2012) Mobilitas pendapatan antargenerasi umumnya diukur dengan menghitung korelasi pendapatan antar generasi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan IGE. IGE diestimasi melalui regresi linier dari logaritma pendapatan permanen anak terhadap logaritma pendapatan permanen orang tua (Solon, 1992;Black & Devereux;2010;Blanden et.al., 2014;Piraino, 2015;Yuan, 2015;Qin, Wang & Zhuang, 2016). Koefisien dari logaritma pendapatan permanen orang tua inilah yang disebut sebagai IGE.…”

“…Pengukuran pendapatan permanen orang tua yang tidak tepat dapat menyebabkan bias pada IGE (Solon, 1992;Behrman & Taubman, 1990;Solon, 2002;Black & Devereux, 2010;Bevis & Barrett, 2015). Pertama, bias yang disebabkan oleh kesalahan pengukuran pada pendapatan permanen orang tua (Solon, 1992;Solon, 2002;Yuan, 2015;Bevis & Barrett, 2015). Hal tersebut terjadi ketika pendapatan pada waktu tertentu (single year income) digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur pendapatan permanen orang tua.…”

“…Beberapa penelitian menggunakan pendapatan anak pada tahun tertentu sebagai pendekatan dalam mengukur pendapatan permanen anak. Pendapatan permanen anak yang diukur dengan pendapatan pada tahun tertentu tidak akan menyebabkan bias pada estimasi karena merupakan variabel dependen (Zimmerman, 1992;Gong, Leigh, & Meng, 2012;Yuan, 2015;Qin, Wang, & Zhuang, 2016). Kesalahan pengukuran pada pendapatan permanen anak akan menjadi satu dengan eror pada persamaan regresi (Zimmerman, 1992).…”

“…Dalam penelitan ini dibatasi bahwa orang tua adalah bapak kandung dari anak (Björklund, Roine, & Waldenström, 2012). Jika satu bapak kandung memiliki lebih dari satu anak yang bekerja dengan penghasilan pada tahun 2014, maka semua observasi anak dipakai dalam penelitian ini untuk mendapatkan ukuran sampel yang lebih besar (Mazumder, 2005;Björklund, Roine, & Waldenström, 2012;Yuan, 2015).…”