Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan pedagang menyikapi kebijakan relokasi Pasar Kertosono, aksesibilitas menuju Pasar Kertosono sebelum dan sesudah relokasi, dampak relokasi Pasar Kertosono terhadap kondisi ekonomi sosial pedagang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Kertosono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,07% responden tidak setuju dengan adanya relokasi. Aksesibilitas menuju Pasar Kertosono sebelum dan sesudah relokasi yaitu 63,07% tempat tinggal responden berjarak >1 Km sebelum relokasi, 55,38% berjarak >1 Km setelah relokasi. Dampak relokasi Pasar Kertosono terhadap kondisi ekonomi sosial pedagang sebelum relokasi yaitu 92,30% responden nyaman saat berjualan, 7,69% menjumpai permasalahan, 96,92% dapat maju, dan sesudah relokasi yaitu 84,61% responden tidak nyaman saat berjualan, 15,38% tidak menjumpai permasalahan, 92,30% tidak dapat maju. Kondisi ekonomi pedagang sesudah relokasi meningkat 81,53% pada klasifikasi sangat rendah, menurun 33,84% pada klasifikasi tinggi. Bantuan modal bagi pedagang kecil ini sangat dibutuhkan. Sehingga, selain bantuan modal, pemerintah juga harus memberikan edukasi mengenai perencanaan keuangan dan digital marketing agar pedagang dapat melakukan ekspansi usahanya. Kedepan, perlu adanya telaah lebih lanjut mengenai perbedaan pedagang pasar tradisional dan pasar modern baik dari sisi ekonomi maupun sosialnya.