Pelayanan kesehatan dasar menjadi sorotan dalam agenda kesehatan global SDGs pada target Universal Health Coverage (UHC). Agenda kesehatan global SDGs pada target Universal Health Coverage (UHC) menuntut cakupan data mengenai lokasi fasilitas dan populasi yang dapat dilayani untuk memastikan bahwa semua orang memperoleh fasilitas kesehatan yang dibutuhkan. Namun pada kenyataannya terjadi disparitas dalam penyediaan infrastruktur. Banyak fasilitas kesehatan yang terkonsentrasi di perkotaan akibat disparitas aksesibilitas. Ketidakmerataan pada distribusi konsentrasi populasi dan ketersediaan infrastruktur puskesmas dapat menyebabkan disparitas geografis terutama dalam hal jangkauan bagi pengguna puskesmas itu sendiri. Analisis jangkauan pelayanan kesehatan terhadap konsentrasi penduduk diperlukan sebagai dasar evaluasi cakupan pelayanan. Analisis jangkauan menggunakan peta isochrone yang dengan perhitungan kontur menggabungkan pola penggunaan lahan dan hambatan infrastruktur. Analisis keterjangkauan spasial puskesmas ini menggunakan peta isochrone dengan atribut jarak dan waktu tempuh berdasarkan standar acuan. Hasil dari analisis jangkauan menggunakan peta isochrone terdapat beberapa area permukiman yang tidak terjangkau pelayanan puskesmas jejaringnya.