2016
DOI: 10.5782/2223-2621.2016.19.2.102
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Syrian Refugee Crisis: New Negotiation Chapter In European Union-Turkey Relations

Abstract: Syria is one of the countries where a revolution wave named Arab Spring uprose in early 2011. The most radical discourse from Arab Spring into the still ongoing civil wars took place in Syria as early as the second half of 2011. At the beginning it was a civil protest against Assad’s government. Nobody could not estimate the future developments in Syria. The cost of the war in Syria increases every day. More than 250,000 Syrians have lost their lives in four-and-a-half years of armed conflict, which began with… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sebagai bagian dari pendekatan kendali jarak jauh, Uni Eropa memprioritaskan eksternalisasi kontrol perbatasan atau pembagian beban perbatasan Eropa dengan negara-negara yang berbatasan, dan pengaturan kebijakan manajemen migrasi di negara asal, dan terutama migrasi ilegal, mengikuti kepentingan Eropa (Aras dan Mencutek, 2018). Pada tahun 2014 yang merupakan starting point peningkatan jumlah pengungsi yang masuk ke Uni Eropa (Aydin, 2016). Tahun tersebut juga menjadi sebuah titik balik ketika terjadi peningkatan imigran yang tidak berdokumen dan tingkat kematian migran di perbatasan eksternal Uni Eropa, kejadian ini yang kemudian dikenal secara global sebagai krisis pengungsi Eropa.…”
Section: Kerja Sama Uni Eropa Dan Turki Dalam Menangani Krisis Pengungsiunclassified
“…Sebagai bagian dari pendekatan kendali jarak jauh, Uni Eropa memprioritaskan eksternalisasi kontrol perbatasan atau pembagian beban perbatasan Eropa dengan negara-negara yang berbatasan, dan pengaturan kebijakan manajemen migrasi di negara asal, dan terutama migrasi ilegal, mengikuti kepentingan Eropa (Aras dan Mencutek, 2018). Pada tahun 2014 yang merupakan starting point peningkatan jumlah pengungsi yang masuk ke Uni Eropa (Aydin, 2016). Tahun tersebut juga menjadi sebuah titik balik ketika terjadi peningkatan imigran yang tidak berdokumen dan tingkat kematian migran di perbatasan eksternal Uni Eropa, kejadian ini yang kemudian dikenal secara global sebagai krisis pengungsi Eropa.…”
Section: Kerja Sama Uni Eropa Dan Turki Dalam Menangani Krisis Pengungsiunclassified