This article aims to explore the meaning of Refection which means “Mirror/Reflection”, provide an analysis of it and provide a description of the function of Reflection in Christian life. In writing this scientific paper, the researcher uses a qualitative descriptive method by collecting data from books, journal articles, and from the author's observations while serving the family and work community. The description in this article shows that there is power in doing Reflection on the Christian life in a real way by being doers of God's Word. The conclusion is found that it is biblically stated that reflection is exemplified by the Lord Jesus Christ himself in parables in each of his sermons and is also carried out by biblical figures in determining the choice of a way of life that is in accordance with God's Word. Reflection proves that the power of God's Word is able to bring people to introspect themselves by understanding God's will in every journey of life, so that they get results or fruit that are beyond human expectations, because it is written that what is sown is what is reaped. In other words, reflection is a part of life's reflection in doing according to the will of God's Word and living it, the Holy Spirit who enables understanding and faith that makes miracles happen when reflection is done with high self-awareness.AbstrakArtikel ini bertujuan mendalami makna dari reflection yang berarti “cermin/pantulan”, memberikan analisis terhadapnya dan memberikan deskripsi fungsi dari Reflection dalam kehidupan Kekristenan. Dalam penulisan karya ilmiah ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pegumpulan data dari buku, artikel jurnal, dan dari pengamatan penulis selama melayani komunitas keluarga dan pekerjaan. Uraian pada artikel ini menunjukkan ada kekuatan dalam melakukan reflection (cermin/pantulan) pada kehidupan Kekristenan secara nyata dengan menjadi pelaku Firman Tuhan. Hasil simpulan ditemukan bahwa secara Alkitabiah menyatakan bahwa reflection dicontohkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri dalam perumpamaan dalam setiap kotbah-Nya dan dilakukan pula oleh para tokoh Alkitab dalam menetapkan pilihan jalan hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Reflection membuktikan bahwa kekuatan Firman Allah mampu membawa manusia menginstrospeksi diri dengan cara memahami kehendak Tuhan dalam setiap perjalanan hidup, sehingga memperoleh hasil atau buah yang diluar ekspektasi manusia itu sendiri, karena ada tertulis apa yang di tabur itulah yang dituai. Dengan kata lain reflection merupakan bagian cerminan hidup dalam melakukan sesuai kehendak Firman Allah dan menghidupinya, Roh Kudus yang memampukan untuk memahami dan iman yang membuat mujizat terjadi saat reflection dilakukan dengan kesadaran diri yang tinggi.