ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) kemajuan teknologi komunikasi yang telah mengubah perilaku masyarakat dalam berkomunikasi; (2) semakin maraknya kegiatan swafoto (selfie dan wefie) yang diunggah di media sosial; dan (3) muncul gejala sosiopat bagi para pengguna media sosial. Rumusan masalah yang dikedepankan adalah: (1) bagaimana munculnya gejala sosiopat di kalangan mahasiswa; (2) apa dampak sosiopat dalam kehidupan sehari-hari? Menggunakan pendekatan kualitatif, penelian berlangsung di Malang Raya di lingkungan aktivis mahasiswa Mazhab Djaeng, yaitu kelompok diskusi aktivis mahasiswa yang dilaksanakan seminggu sekali di luar kampus dan diikuti oleh seluruh mahasiswa di Malang dan masyarakat umum. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Hasil penelitian menunjukkan (1) foto selfie memperkuat gejala narsisme di kalangan mahasiswa; (2) narsisme yang kelewat batas memunculkan gejala penyakit sosial di masyarakat, yaitu antisosial; (3) perlunya gerakan literasi media dan masyarakat untuk menekan dampak munculnya sosiopat.Kata Kunci: Media Sosial, sosiopat, swafoto
ABSTRACTThe background of this research is (1) the advancement of communication technology that has changed people's behavior in communication;(2) the increasing number of selfie activities that uploaded on social media; and (3) sociopathic symptoms appear for social media users. The formulation of the problems is: (1) how the symptoms of sociopaths arise among students;(2) what is the impact of sociopaths in everyday life? Using a qualitative approach, the study took place in Malang Raya in the Djaeng School student activist environment, namely a student activist discussion group held once a week outside the campus and attended by all students in Malang and the general public. The data analysis technique used is interactive analysis model Matthew B. Miles and A. Michael Huberman. The results of the study showed (1) selfie photos strengthened the symptoms of narcissism among students; (2) overarching narcissism raises symptoms of social disease in the community, namely antisocial; (3) the need for media and community literacy movements to reduce the impact of the emergence of sociopaths.
PENDAHULUANSejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, revolusi media sosial pun turut mengalami perkembangan yang tak kalah pesatnya. Ini tidak saja ditunjukkan pada kuantitas pengguna media sosial, tetapi juga dapat dilihat pada pesatnya perkembangan layanan smartphone dan penyedia layanan komunikasi yang mengembangan aneka fitur semenarik mungkin. Di Asia Tenggara saja, pengguna Facebook di Indonesia mencapai 87,75 juta pada