ABSTRAKStudi ini dilakukan dengan dua tujuan:(1)mengidentifikasi dan menganalisis pemanfaatan modalmodal dalam praktek strategi nafkah nelayan, dan (2) menganalisis dan menilai resiliensi komunitas nelayan dalam merespon perubahan iklim. Penelitian dilakukan pada komunitas nelayan perikanan tangkap di desa Asilulu, Pulau Ambon Maluku. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan berperan serta, focus group discussion, wawancara mendalam dan didukung oleh studi pustaka. Analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat nelayan di Asilulu Pulau Ambon Maluku sudah mengoptimalkan penggunaan modal (modal alami, modal fisik, modal manusia, modal keuangan dan modal sosial) dan aktivitas (ditengahi oleh hubungan sosial dan institusi) dalam membangun sistem nafkah yang diperlukan untuk hidup. Mereka juga telah memodifikasi modal-modal tersebut untuk mereduksi kerentanan dan meningkatkan resiliensi sosialnya. Hasilnya, sistem nafkah yang ada pada satu konteks kekinian, berkelanjutan dan oleh karenanya resilien tetapi dalam konteks ancaman dampak perubahan iklim, resiliensi yang ada adalah resiliensi yang terbatas (limited resilience). Pada skenario iklim yang sangat ekstrim, resiliensi yang berdasar kepada sistem nafkah yang tertekan terus menerus dan masih bergantung kepada sumber daya alam rapuh dan memiliki ambang batas.
Kata Kunci: perubahan iklim, adaptasi, strategi nafkah, kerentanan, resiliensi sosial
ABSTRACTThe objectives of this study are: (1)