Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Lapangan (Studi Kasus Di Desa Sukasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur)

Abstract

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan – harapannya. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Fungsi penyuluh pertanian merupakan untuk melakukan pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (petani) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut pelayanan penyuluh lapangan terhadap kelompok tani dan mengetahui tingkat kepuasan kelompok tani terhadap kinerja penyuluh lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di Gapoktan Seroja Desa Sukasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur, sejak bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2019. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan dari data penilaian tingkat kepentingan maupun tingkat kinerja, dengan nilai rata–rata tingkat kepentingan sebesar 1,86 dan tingkat kinerja dengan nilai rata–rata 1,80. Hal ini menunjukan tingkat kepuasan petani yang kurang merasa puas atas kinerja yang diberikan oleh penyuluh lapangan di Desa Sukasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur dan Hasil pengolahan data yang telah diperoleh dari Costumer Satification Index (CSI) sebesar 38,31%, nilai tersebut ada pada rentang antara 20% < CSI ≤ 40%. Menunjukan petani merasa kurang puas atas atribut atau peran yang dilakukan oleh penyuluh lapangan.

Tingkat kepuasan kelompok wanita tani terhadap kinerja penyuluh pertanian lapang

“…Penyuluh menguasai praktek yang akan dijelaskan serta memberikan contoh, hal tersebut membuat petani lebih mudah mengerti dan memahami. Menurut Alam & Oktavianti (2020) praktek di lapangan secara langsung dapat meningkatkan kemampuan petani baik pengetahuan maupun keterampilan.…”

“…Penyuluh dalam memberikan solusi untuk mengatasi hama dan penyakit menggunakan pestisida organik, seperti pembuatan pestisida dari tanaman maupun menggunakan urin hewan ternak. Alam & Oktavianti (2020) mengutarakan pengetahuan dan kemampuan penyuluh di lapangan sangat membantu petani, mulai dari masalah teknis maupun administrasi kelompok tani. Kegiatan penyuluhan yang diberikan penyuluh selain peningkatan produksi pertanian tetapi perubahan pola pikir dan prilaku petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian (Lubis, 2019).…”

“…Oleh karena itu, tingkat kepuasan kelompok wanita tani (KWT) Bina Petani masih sangat mungkin ditingkatkan. Berbeda dengan penelitian Alam & Oktavianti (2020) menyatakan bahwa tingkat kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian masih kurang puas dengan indeks pengukuran kepuasan sebesar 0,38. Kemudian penelitian Berkat & Sunaryati (2015) menyatakan bahwa tingkat kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian tergolong puas.…”

“…Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kepentingan petani lebih besar dari tingkat kinerja penyuluh yang artinya petani sangat berharap adanya peran penyuluh dalam meningkatkan kesejahteraan petani KWT melalui kemampuan dari penyuluh baik dari aspek pengetahuan maupun non pengetahuan Buntuang & Adda (2018). Upaya penyuluh dalam meningkatkan kinerja melalui mengikuti pelatihan-pelatihan atau bimbingan teknik yang secara rutin atau berkala Alam & Oktavianti (2020). Selain itu, kinerja penyuluh berkaitan dengan usia, masa kerja dan sarana prasarana Fitriyani dkk.…”

“…Hasil analisis diperoleh bahwa atribut pelayanan kerapian dan penampilan penyuluh merupakan atribut yang penting bagi responden karena petani karena kerapian dan penampilan penyuluh yang rapih, bersih, mengenakan seragam dan mengenakan sepatu menjadikan penampilan penyuluh baik di mata petani. Sejalan dengan penelitian Alam & Oktavianti (2020) fungsi penyuluh pertanian yaitu melakukan pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku petani.…”