2016
DOI: 10.12928/mf.v13i1.5747
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Bahaya Kosmetika Yang Mengandung Bahan Pemutih Di SMK Negeri 4 Yogyakarta

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
13

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
13
Order By: Relevance
“…Tetapi, tanpa mereka sadari banyak efek yang ditimbulkan oleh produk krim pemutih yang mengandung zat-zat kimia berbahaya (Syam, 2017). Bahan berbahaya adalah bahan-bahan aktif yang menimbulkan reaksi negatif dan berbahaya bagi kesehatan kulit khususnya wajah dan tubuh umumnya ketika diaplikasikan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek (Lisnawati, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Tetapi, tanpa mereka sadari banyak efek yang ditimbulkan oleh produk krim pemutih yang mengandung zat-zat kimia berbahaya (Syam, 2017). Bahan berbahaya adalah bahan-bahan aktif yang menimbulkan reaksi negatif dan berbahaya bagi kesehatan kulit khususnya wajah dan tubuh umumnya ketika diaplikasikan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek (Lisnawati, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ditemukan 910 kemasan dari 71 macam kosmetik sementara obat tradisional ditemukan 598 kemasan dari 6 jenis. Salah satu produk pemutih yang ditemukan adalah cream Hn, temulawak dan lain-lain (Liska, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…18 kosmetik diantaranya mengandung timbal (Pb) yang melebihi standar yang ditetapkan BPOM. (6) Pasar Bandar Buat terdapat terdapat 5 toko yang menjual berbagai jenis kosmetik diantaranya menjual bedak, lipstik, eye-liner pencil, eyeshadow, dll. Dari beberapa jenis kosmetik yang diperjualbelikan yang sering dibeli oleh konsumen adalah lipstik.…”
Section: Pendahuluanunclassified