2017
DOI: 10.21082/jtidp.v4n2.2017.p89-98
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tingkat Resistensi Helopeltis antonii (Hemiptera: Miridae) pada Tanaman Kakao terhadap Tiga Golongan Insektisida Sintetis

Abstract: ABSTRAKPada tanaman kakao di Indonesia, Helopeltis antonii Signoret merupakan salah satu hama utama yang dapat menurunkan produksi sebesar 60%. Selama ini petani melakukan tindakan pengendalian menggunakan insektisida sintetis. Namun penggunaan insektisida dengan dosis yang tidak tepat dapat mendorong terjadinya resistensi. Tujuan penelitian adalah menentukan tingkat resistensi H. antonii terhadap tiga golongan insektisida sintetis. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 4 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Insektisida sintetis merupakan kelompok pestisida yang mengandung beberapa jenis bahan kimia yang berbeda, antara lain organoklorin, organofosfat, karbamat, piretroid dan DEET (Meilina, 2017). Penggunaan insektisida tidak dapat dipungkiri telah banyak menimbulkan berbagai permasalahan, antara lain meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, harga insektisida sintetik fluktuatif (Salaki et al, 2012), menimbulkan efek berbahaya terhadap organisme non-target (As'ad et al, 2019), serta timbulnya resistensi hama terhadap pestisida (Utami et al, 2017). Peneliti terdahulu juga telah membuktikan bahwa populasi A. diaperinus dapat mengembangkan resistensi terhadap insektisida berbasis piretroid, bifenthrin, cyfluthrin, imidakloprid, permetrin, atau tetraklorvinfos (Renault & Colinet, 2021;Lyons et al, 2017;Lambkin & Furlong, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Insektisida sintetis merupakan kelompok pestisida yang mengandung beberapa jenis bahan kimia yang berbeda, antara lain organoklorin, organofosfat, karbamat, piretroid dan DEET (Meilina, 2017). Penggunaan insektisida tidak dapat dipungkiri telah banyak menimbulkan berbagai permasalahan, antara lain meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, harga insektisida sintetik fluktuatif (Salaki et al, 2012), menimbulkan efek berbahaya terhadap organisme non-target (As'ad et al, 2019), serta timbulnya resistensi hama terhadap pestisida (Utami et al, 2017). Peneliti terdahulu juga telah membuktikan bahwa populasi A. diaperinus dapat mengembangkan resistensi terhadap insektisida berbasis piretroid, bifenthrin, cyfluthrin, imidakloprid, permetrin, atau tetraklorvinfos (Renault & Colinet, 2021;Lyons et al, 2017;Lambkin & Furlong, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hama ini menyerang bagian pucuk yang muda, tunas serta bunga dan buah baik yang muda maupun matang. H. antonii merusak dengan cara menusukkan stilet kemudian menghisap cairan sel yang disertai pengeluaran cairan bersifat racun yang memicu kematian tanaman dalam kasus yang berat (Utami et al, 2017) Petani selama ini masih banyak menggunakan insektisida sintetik yang tidak ramah lingkungan. Timbulnya kesadaran akan bahaya pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian menjadikan pertanian organik menarik perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The value of LC is often used as a standard for sensitive populations because it is difficult to find insect populations that are still sensitive to insecticides [26]. The level of resistance of an insect population to insecticides in an area is indicated by the value of the resistance factor (RF).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%