Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Timbangan Jual Beli Karet di Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir

Abstract

Penelitian ini berupaya menjawab beberapa masalah : Bagaimana pelaksanaan jual beli karet di desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap kecurangan jual beli karetdi desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir. Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli karetdi desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir, untuk mengetahui tinjauan fiqh muamalah terhadap kecurangan jual beli karet di desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir.
 Untuk mengetahui masalah tersebut penulis menggunakan jenis data kualitatif, dengan sumber data primer yaitu merupakan data pokok yang diperoleh dengan menggunakan studi lapangan mewawancarai sebagian penjual dan pembeli karet yang melaksanakan jual beli karet di desa Betung. Sedangkan data sekunder diambil dari dokumentasi dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti buku-buku perpustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. kemudian data yang telah terkumpul dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan instrumen analisis deduktif interpretatif.
 Dari penelitian ini ditemukan, bahwa pelaksanaan jual beli karet di desa Betung dilakukan setiap hari Rabu, ada yang menjual karet dengan sistem bebas dan ada pula yang menjual karet secara terikat pada toke karet. Dari hasil penelitian ada pembeli karet (toke karet) yang melakukan praktek kecurangan melalui timbangan karet dan ada sebagian penjual karet (petani karet) yang menambahkan batu dan tanah ke dalam kepingan karet untuk menambah berat timbangan ketika dijual. Dalam fiqh muamalah jual beli tersebut tidak sah karena bertentangan dengan syarat dan rukun jual beli yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Selain bertentangan dengan syariat Islam melakukan kecurangan merupakan perbuatan zalim kepada orang lain dalam urusan hartanya dan memakan harta mereka dengan cara yang batil. Walaupun hanya sedikit, harta yang didapatkan dengan jalan berbohong, menyembunyikan kecacatanatau mengurangi timbangan adalah harta yang haram.

Optimalisasi Kinerja Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah melalui Self-Branding pada Media Sosial: Bukti dari LAZIS Jateng Surakarta

“…Dengan kata lain, zakat maal akan dilakukan dan wajib apabila seseorang yang memiliki harta telah mencapai nisab-nya sehingga diwajibkannya membayar zakat maal (Saprida, 2015).…”

Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah Melalui Pemediasi Minat Dan Kesadaran

“…Pengetahuan sebagai informasi yang dapat didiskripsikan dari pengamatan yang didapat (Saprida, 2017) dan menurut (Uno, 2010) pengetahuan merupakan penafsiran dan menterjemahkan informasi yang didapatkan sehingga hal tersebut membuat tindakan keputusan dapat dilakukan. Hal ini relevan dengan hasil dari beberapa peneliti bahwa pengetahuan pada produk bank syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat untuk menjadi nasabah bank syariah (Romdhoni, 2018;Darmawan et al, 2019).…”

“…Berdasarkan dari beberapa literatur (Saprida, 2017;Uno, 2010) pengetahuan merupakan informasi pada suatu objek dari hasil interpretasi dan deskriptif dari hasil pengamatan. Pengetahuan ini dapat memberikan wawasan pemahaman suatu objek dalam hal ini adalah terminology (definisi) dari kesadaran.…”

“…merupakan pemahaman individu pada suatu objek atau konsep produk dan layanan perbankan syariah (Kaakeh et al, 2019;) sehingga dengan pengetahuan yang tinggi yaitu sebagai informasi yang dapat didiskripsikan dari pengamatan yang didapat (Saprida, 2017;Uno, 2010) maka dengan pengetahuan yang tinggi sehingga membuat kesadaran semakin baik agar bisa membuat keputusan. Hal ini relevan dengan hasil penelitian oleh (Ari, 2018;Putra, 2020) bahwa kesadaran terbukti berperan sebagai pemediasi pada hubungan pengetahuan terhadap keputusan.…”

“…Menurut Sudirman, pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang diterimanya (Uno, 2010). Jika dikaitkan dengan pengetahuan seseorang terhadap produk bank syariah, yaitu memahami bank, baik nama perusahaan maupun produk pembiayaan bank syariah (Saprida, 2017).…”