Tinjauan Kecurangan Akademik dari Perspektif Fraud Diamond

Abstract

Tanggal masuk 20-08-2019 This research aims to prove the existence of the Fraud Diamond Theory in academic fraud at the Accounting Department State Polytechnic of Malang. The sample was determined based on a simple random sampling method with 374 students and a multiple regression method. This study shows that three elements of fraud diamond theory (pressure, opportunity, and rationalization) partially have a positive effect on academic fraud. On the contrary, the capability has a negative impact on the student's academic fraud behavior. This research concludes that students in the Accounting Department State Polytechnic of Malang know and are aware of academic fraud caused by pressure, opportunity, and rationalization.

Determinan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi Di Masa Pandemi Covid-19

“…Faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, dan kemampuan ditemukan sebagai faktor yang mendorong mahasiswa akuntansi melakukan kecurangan akademik. Namun, kelompok peneliti lainnya, seperti Murdiansyah et al (2017), Nurkhin & Fachrurrozie (2018), Rahmawati & Susilawati (2018), Adrianus et al (2019), Nusron & Sari (2020), Ningrum et al (2020), Ramadhan & Ruhiyat (2020), Siregar & Kamal (2021), Sofa & Susilowati (2021), dan Neva & Amyar (2021) menemukan tidak semua faktor dalam teori fraud diamond dapat menjadi pendorong bagi mahasiswa akuntansi untuk melakukan kecurangan akademik. Inkonsistensi temuan ini, mendorong riset untuk meneliti tentang kecurangan akademik masih menarik untuk dilakukan.…”

“…Menurut teori fraud diamond, rasionalisasi untuk melakukan kecurangan adalah kondisi saat pelaku yang ingin melakukan kecurangan telah meyakinkan diri bahwa perilaku kecurangan berisiko (Wolfe & Hermanson, 2004). Riset terdahulu menemukan bahwa rasionalisasi berpengaruh terhadap kecurangan akademik mahasiswa akuntansi (Murdiansyah et al, 2017;Ningrum et al, 2020;Darmayanti et al, 2020;Nusron & Sari, 2020;Sofa & Susilowati, 2021). Pelaku kecurangan cenderung merasionalisasikan perbuatannya sebelum melakukan tindakannya (Maria & Gudono, 2017).…”

“…Bekerjasama dalam pelaksanaan ujian dan pengerjaan tugas adalah wujud solidaritas dalam hubungan pertemanan (Christiana et al, 2021). Ketika mahasiswa memiliki alasan-alasan pembenaran dari perbuatan curangnya, maka mahasiswa akan melakukan perbuatan curangnya, yaitu mencontek, melakukan plagiarism, dan perbuatan curang lainnya (Ningrum et al, 2020;Sofa & Susilowati, 2021). Dalam rangka menguji hubungan rasionalisasi dan kecurangan akademik mahasiswa akuntansi, maka hipotesis ketiga riset ini, dinyatakan sebagai berikut: H 3 : Rasionalisasi berpengaruh positif pada kecurangan akademik mahasiswa akuntansi saat pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.…”

“…Ada hubungan positif antara rasionalisasi dan kecurangan menunjukkan bahwa semakin banyak rasionaliasi/argument pembenaran yang dimiliki mahasiswa, maka semakin besar niat mahasiswa untuk melakukan kecurangan akademik, demikian sebaliknya. Temuan ini sejalan dengan hasil riset Wolfe & Hermanson (2004), Murdiansyah et al (2017), Nurkhin & Fachrurrozie (2018), Ningrum et al (2020), Darmayanti et al (2020), Nusron & Sari (2020), Sofa & Susilowati (2021). Sebelum melakukan kecurangan, pelaku akan mencari alasan pembenaran atas perbuatan curang yang akan dilakukannya (Cressey, 1953;Maria & Gudono, 2017).…”

“…Ketiga, mahasiswa menganggap bahwa bekerjasama dalam pelaksanaan ujian dan saat pengerjaan tugas adalah salah satu bentuk solidaritas (Christiana et al, 2021). Jadi, ketika mahasiswa memiliki alasan pembenaran atas perbuatan curang yang akan dilakukannya, maka mahasiswa akan mengeksekusi perbuatan curang tersebut dengan melakukan perbuatan mencontek, plagiarism, dan perbuatan curang lainnya (Ningrum et al, 2020;Sofa & Susilowati, 2021).…”