Injil keselamatan harus disampaikan kepada semua orang agar mereka percaya dan menerima Yesus sebagai satu-satunya juruselamat. Untuk menjalankan misi ini diperlukan cara berteologi yang kontekstual, termasuk dengan menggunakan budaya yang dimiliki oleh calon penerima Injil. Di dalam masyarakat Toraja, di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, ada sebagian yang masih menganut kepercayaan Aluk To Dolo. Mereka memiliki mitologi tentang penciptaan dan kejatuhan manusia ke dalam dosa yang sangat mirip dengan kisah yang serupa dalam Alkitab. Penelitian ini ingin mengetahui apakah mitologi tersebut dapat menjadi media untuk memberitakan Injil keselamatan di dalam Yesus Kristus kepada penganut Aluk To Dolo. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Data diambil dari berbagai pustaka, terutama hasil-hasil penelitian seputar mitologi Aluk To Dolo. Hasil penelitian yang diperoleh dari perbandingan antara mitologi Aluk To Dolo dan kisah Alkitab tentang penciptaan dan kejatuhan manusia nampak bahwa perantara manusia dengan Allah dalam mitologi Aluk To Dolo gagal menyelamatkan manusia namun Yesus berhasil. Sebab itu, Yesus adalah satu-satunya juruselamat bagi manusia. Setiap orang yang percaya kepada Yesus akan kembali kepada Allah. Dengan demikian, mitologi Aluk To Dolo tentang penciptaan dan kejatuhan manusia ke dalam dosa dapat menjadi media yang efektif untuk memberitakan Injil keselamatan kepada penganut Aluk To Dolo.