Tinjauan Wisata Halal Prespektif Maqosidus Syariah Terkait Fatwa Dsn Mui Dsn-Mui No. 08 Tahun 2016

Abstract

Wisata halal dalam pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia harus kita dukung bersama, demi menegakkan eksistensi ekonomi syariah di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang wisata halal prespektif maqasidus syariah. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif. Dengan hasil kajian bahwa konsep wisata halal prespektif maqasidus syariah digolongkan menjadi tigan diantaranya Dzaruriyah, Hajiyah, Tahsiniyah. Para pelaku wisata halal memiliki tantangan dalam pengambangan usahanya. Diantaranya terdapat pengembangan usaha di sektor pariwisata yang dipandang prospektif ke depan, namun di sisi lain mereka berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan wisatawan untuk tidak meninggalkan kewajibannya untuk beribadah kepada Tuhan dan mengabaikan ajaran-ajarannya. Inilah adalah gambaran yang akan menunjukkan bahwa untuk membangun sebuah industri pariwisata halal bagaimanapun harus mengedepankan karakter spesifiknya yang paling asasi, antara lain memberi perlindungan terhadap agama wisatawan sebagaimana yang diajarkan dalam maqashid al-syariah yang akan diulas lebih jauh dalam kajian berikutnya. Dalam kaitan dengan maqashid al-syariah. Serta dalam kajian ini akan dipaparkan tentang pandangan wisata halal dalam DSN-MUI No. 08 Tahun 2016.

The Role of Religious Tourism in the Ampel Region in Maintaining the Culture of Pilgrimage of the Wali's Tomb

“…After the mosque, by some Muslims, the tomb is a building that is considered important during the Islamic period, which can be seen in most cities in East Java (Muhammad Nizar, 2020). Graves eventually become part of a public building whose position is considered important.…”

“…This can include hotels and resorts that offer separate facilities for men and women, as well as activities that are compliant with Islamic law, such as prayer facilities and halal food options. Overall, religious tourism can take many different forms, and is often seen as an important way for people to connect with their faith and heritage, as well as to explore new cultures and destinations (Haq & Jackson, 2009;Muhammad Nizar, 2020).…”

Sinergitas Konsep Maqashid Al-Syariah Dengan Realisasi Wisata Di Kabupaten Bone

“…Pariwisata halal juga sangat didukung oleh aturan Dalam DSN-MUI Nomor 8 tahun 2016 yang di teliti oleh Rakhmawati tahun 2020 11 , tentang kehadiran pariwisata halal secara teoretik normatif yang masih membutuhkan pendampingan terkait Maqashid Al-Syariah, agar pelaksanaan wisata benarbenar sesuai dengan prinsip Syariah. Kesesuaian aktivitas wisata halal dalam realitas di lapangan dengan norma yang terkandung di dalam Maqashid Al-Syariah mengindikasikan bahwa wisata itu benar-benar telah menjalankan prinsip-prinsip syariah.…”