Abstract. Ecological issues have become global and local problems that are increasingly expanding into humanitarian issues, namely social, spiritual, political and economic. This article focuses on ecological damage and social injustice that occur in the lives of the lembang Paku and Ma'dong communities. This research aimed to propose the concept of Panenteism-Sangserekan as an effort to build Theology-Ecology-Economy in the Toraja context. The research used qualitative methods through a literature review approach. The result of this study is Christian theology and local wisdom that can be the basis of spirituality and morality of the Toraja people in the face of ecological damage.Abstrak. Persoalan ekologis telah menjadi masalah global maupun lokal yang kian hari semakin meluas menjadi masalah kemanusiaan, yakni sosial, spiritual, politik, dan ekonomi. Artikel ini menitikberatkan pada kerusakan ekologis dan ketidakadilan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Lembang Paku dan Ma’dong. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan konsep Panenteisme-Sangserekan sebagai upaya membangun Teologi-Ekologi-Ekonomi dalam konteks Toraja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan kajian pustaka. Dari kajian ini dihasilkan Teologi Kristen dan kearifan lokal yang dapat menjadi dasar spiritualitas dan moralitas orang Toraja dalam menghadapi kerusakan ekologis.