2015
DOI: 10.1108/s1571-504320150000020009
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tourism of Spiritual Growth as a Voyage of Discovery

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
7
0
3

Year Published

2015
2015
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 21 publications
(10 citation statements)
references
References 33 publications
0
7
0
3
Order By: Relevance
“…Spritual sebagai pengalaman yang mengesankan dalam wisata budaya konsisten dengan penjelasan Norman (2012) tentang wisata spiritual sebagai retret, sebagai penyembuhan dan pengalaman kolektif, juga termasuk di dalamnya sebagai pengalaman yang sangat pribadi dan transformatif, dan sering terjadi dalam lingkungan kolektif dengan orang-orang yang berpikiran sama (Robledo, 2015) Suasana religi menjadi titik sentral dalam spiritual sebagai pengalaman yang mengesankan. Menyesuaikan dengan pengkategorian Cheer et al (2017) bahwa pariwisata religi yang mempunyai makna spiritual terdiri dari beragam kategori yang dapat mencakup praktik, seperti menghadiri festival musik dan acara ritual, berpartisipasi dalam meditasi dan retret yoga, serta kunjungan makam (Cheer et al, 2017).…”
Section: Spiritualunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Spritual sebagai pengalaman yang mengesankan dalam wisata budaya konsisten dengan penjelasan Norman (2012) tentang wisata spiritual sebagai retret, sebagai penyembuhan dan pengalaman kolektif, juga termasuk di dalamnya sebagai pengalaman yang sangat pribadi dan transformatif, dan sering terjadi dalam lingkungan kolektif dengan orang-orang yang berpikiran sama (Robledo, 2015) Suasana religi menjadi titik sentral dalam spiritual sebagai pengalaman yang mengesankan. Menyesuaikan dengan pengkategorian Cheer et al (2017) bahwa pariwisata religi yang mempunyai makna spiritual terdiri dari beragam kategori yang dapat mencakup praktik, seperti menghadiri festival musik dan acara ritual, berpartisipasi dalam meditasi dan retret yoga, serta kunjungan makam (Cheer et al, 2017).…”
Section: Spiritualunclassified
“…Hal ini karena pengalaman religius adalah bukan monopoli terhadap orang-orang yang tidak termasuk pada keyakinan yang dilembagakan atau bahkan keyakinan agama itu sendiri (Hall, 2006). Berdasarkan variasi pengalaman wisata religi, Norman (2012) menciptakan variasi pengalaman wisata spiritualnya sendiri: wisata spiritual sebagai pencarian, sebagai eksperimen, sebagai penyembuhan, sebagai retret, dan sebagai kolektif (Robledo, 2015) Temuan pada tema "spiritualitas" menjadi bagian penting dalam wisata budaya. Fitur dari pengalaman pariwisata ini bisa dibilang merupakan alasan popularitas pengalaman wisata spiritual para wisatawan yang didorong oleh keinginan spiritualitas, serta hendak mengembangkan dan memperdalam keterlibatan transenden selama perjalanan (Cheer et al, 2017).…”
Section: Spiritualunclassified
“…As their time back in the West increased, the participants faced the challenge of whether to support their new identities and sense through further ayahuasca tourism or to reject these aspects as just a temporary escape from mundane life (Robledo, 2015). At the heart of this question, was what to remember, and what to forget (Marcoux, 2017).…”
Section: The Collapse Of the Ayahuasca Fairy Talementioning
confidence: 99%
“…However, and before this study, little was known about the fairy tale elements of ayahuasca tourism, and the extent to which tourists try to remember or forget about their experiences when they return home (Holman, 2011;Marcoux, 2017). From the author's seven-year experience as an ayahuasca tourist (Kottak, 2006), it seemed that single tourist journeys rarely guarantee long-term transformations (Chandler, Holden & Kolandar, 1992), and might just be a temporary escape from everyday life (Cohen, 1996;Lean, 2009;Robledo, 2015;Robledo & Batle, 2015). Considering that identity change is a key motivation for ayahuasca tourists (Dean, 2018), unpacking this journey may allow strategies to be developed to allow tourists to more easily reintegrate into their former mundane lives and potentially undertake further tourism.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Meanwhile, studies on pilgrimage have been conducted abroad, such as studies conducted by Robledo (2015), Shafaei and Mohamed (2015), Melian et al (2016) and Nassar et al (2015). The studies conducted by the researchers are in the realm of religious tourism.…”
Section: Pilgrimage Tourism In Indonesiamentioning
confidence: 99%