Jamur selulolitik berperan dalam proses degradasi bahan yang mengandung selulosa seperti eceng gondok, bekatul padi, dan tongkol jagung yang merupakan campuran bahan pakan fermentasi. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat jamur selulolitik dan mendeskripsikan karakterisitik isolat jamur yang diisolasi dari fermetodege: pakan fermentasi berbahan campuran eceng gondok, bekatul padi, dan tongkol jagung berdasarkan aktivitas selulolitik isolat jamur yang mampu mendegradasi media carboxymethyl cellulose (CMC). Isolasi jamur menggunakan media potato dextrose agar (PDA) dengan metode pour plate. Isolat jamur diseleksi dengan menumbuhkan di media CMC dan diamati terbentuknya zona bening di sekitar koloni setelah diwarnai dengan Congo red 0,1%. Indeks selulolitik isolat jamur dihitung berdasarkan perbandingan antara diameter zona bening dan diameter koloni jamur. Karakterisasi dilakukan dengan pengamatan morfologi koloni secara makroskopis serta pengamatan mikroskopis. Hasil isolasi diperoleh 9 isolat jamur selulolitik dengan 3 isolat jamur memiliki indeks selulolitik berkategori sedang (1<indeks<2) yaitu JPS1, JPS2, dan JPS9, sementara 6 isolat jamur dengan indeks selulolitik kategori rendah (indeks<1) antara lain JPS3, JPS4, JPS5, JPS6, JPS7, dan JPS8. Kesembilan isolat jamur selulolitik dikarakterisasi termasuk genus Aspergillus (JPS1, JPS2, JPS5, JPS7, JPS8, dan JPS9), Mucor (JPS3), Rhizopus (JPS4), dan Penicillium (JPS6). Isolat jamur selulolitik yang diperoleh dalam penelitian ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat inokulum pada proses fermentasi bahan dengan kandungan selulosa.