Musik telah digunakan dalam ibadah sejak awal kemunculan ibadah itu sendiri. Melalui musik, manusia mengekspresikan perasaan, permohonan, dan imannya kepada Tuhan dengan cara yang lebih indah daripada sekedar kata-kata yang diucapkan. Musik memberikan dimensi yang baru dalam hal keterlibatan penyembah, maupun kemampuannya untuk menarik perhatian pendengarnya. Tujuan kajian ini ialah menemukan dan menjelaskan mengenai manfaat dan fungsi musik ansambel (Pengiring) di dalam ibadah melalui musik campursari di Gereja Kristen Jawa Kenalan, Magelang. Metode yang diggunakan dalam penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pengamatan fenomena yang terjadi pada jemaat serta pendekatan accindental terhadap informan dan di dukung hasil kajian literature sebelumnya sebagai bahan perbandingan dalam fenomena yang diamati. Melalui pendekatan tersebut diharapkan dapat menjelaskan mengenai manfaat sarana musik gereja sebagai bentuk kontekstualisasi melalui musik campursari yang diggunakan dalam menarik dan mendekatkan musik gereja dengan budaya setempat yang di dalamnya jemaat menemukan medium ekspresi yang sesuai dengan latar belakang budaya dan talenta yang dimilikinya, serta menjadi bentuk upaya pelestarian budaya dan penanda identitas GKJ dalam budaya Jawa., serta memiliki manfaat sebagai : 1) Menjadi upaya bagi gereja untuk nguri-uri kebudayaan Jawa, yaitu pelestarian budaya Jawa. 2) Memberikan kesegaran baru dalam Ibadah, 3) mempertahankan identitas GKJ Kenalan dalam Kebudayaan Jawa.