Background: Traumatic cataract is a cataract that occurs as a result of injury to the eye which can be a sharp or blunt trauma that is seen after a few days or several years. This traumatic cataract can occur acute, subacute, or residual symptoms of eye trauma, often due to an injury caused by a foreign object that hits the lens or blunt trauma to the eyeball. The purpose of this study was to determine the profile of traumatic cataract sufferers which included the characteristics of age, sex, and occupation at the Sanglah Central Hospital in Denpasar, Bali.Method: This study was descriptive with a cross-sectional study design. This research is retrospective and uses secondary data obtained from medical records.Result: Results of the study with cross sectional descriptive test showed that 58.3% of cases occurred in the male sex and 41.7% in women. The age ranges from 5 years to 69 years with an average sample age of 38.25 + 2.6 years. The occupations that dominated were students and farmers with a percentage of 25% each, followed by housewives with a percentage of 16.7%.Conclusion: In this study traumatic cataracts were found to be more common in male rice, with an average age of 38 years and occupations as students and farmers. Based on clinical characteristics, the eyes most affected by traumatic cataracts are the left eye and the most common cause is blunt trauma.  Latar Belakang: Katarak traumatika merupakan katarak yang terjadi sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma tajam ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun. Katarak traumatika ini dapat terjadi akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata, sering terjadi karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita katarak traumatika yang meliputi karakteristik usia, jenis kelamin, dan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar, Bali.Metode: Penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross-sectional). Penelitian ini bersifat retrospektif  dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis.Hasil: Hasil penelitian dengan uji deskriptif cross sectional menunjukkan bahwa 58,3% kasus terjadi pada jenis kelamin laki-laki dan 41,7% pada perempuan. Usia berkisar dari 5 tahun hingga 69 tahun dengan usia sampel rata-rata 38,25 + 2,6 tahun. Pekerjaan yang mendominasi adalah siswa dan petani dengan persentase masing-masing 25%, diikuti oleh ibu rumah tangga dengan persentase 16,7%.Simpulan: Pada studi ini ditemukan katarak traumatika lebih sering terjadi padi laki-laki, dengan rata-rata usia 38 tahun dan pekerjaan sebagai pelajar dan petani. Berdasarkan karakteristik klinis, mata yang paling banyak terkena katarak traumatika adalah mata kiri dan penyebab tersering adalah trauma tumpul.