Pruritus menjadi beban besar dan menyiksa pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yangmenjalani hemodialis, baik secara fisik maupun psikologis. Penyebab dan patofisiologipruritus pada klien CKD masih belum ada kepastian, sehingga manajemen terapinya hanyasebatas menekan rasa gatal. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi inibertujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman manajemen pruritusklien hemodialisis. Enam partisipan dipilih berdasarkan kriteria penelitian dan sudahtersaturasi, tiga laki-laki dan tiga perempuan. Data dikumpulkan dengan wawancaramendalam dan observasi. Analisis selektif dan fokusing (the selective or highlightingapproach) dipergunakan dalam analisis data. Empat tema teridentifikasi dalam penelitian ini:(1) Dampak pruritus bagi klien hemodialisis, (2) Faktor pencetus pruritus klien hemodialisis,(3) Harapan akan kebutuhan pelayanan kesehatan, (4) Manajemen pruritus klienhemodialisis. Hasil penelitian ini partisipan mengalami perubahan fisik maupun psikologis,teridentifikasi faktor penyebab puritus, kebutuhan akan pelayanan kesehatan sertaketidakpastian manajemen pruritus. Untuk itu, diperlukan komunikasi dan responsif tenagakesehatan, serta penelitian lebih lanjut tentang manajemen pruritus.