Trend Penelitian Skripsi Mahasiswa PGSD Universitas Mataram di Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar yang berubah, juga mempengaruhi penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa PGSD pada tingkat akhir yang sedang mengambil program skripsi. Adanya kebijakan pembelajaran berdasarkan zona daerah di masa pandemi covid-19, maka kemungkinan besar mahasiswa akan menyesuaikan jenis penelitian yang akan dilakukan dengan kondisi pembelajaran di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui trend penelitian mahasiswa PGSD di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian surveyi (cross-sectional survey). Hasil penelitian menunjukkan 20% mahasiswa melakukan penelitian pengembangan dan menjadi yang terbanyak dilakukan oleh mahasiswa di masa pandemic covid-19. 13.3% memilih penelitian kualitatif studi kasus (case study). Selanjutnya 12.4% mahasiswa memilih melakukan penelitian quasi-experiment design. 12.4% memilih penelitian ex-post facto. 11.4% memilih penelitian survei. 8.6% memilih penelitian korelasional. 8.6% memilih penelitian kualitatif content analysis. 6.7% memilih penelitian kualitatif etnografi. 5.7% memilih penelitian kualitatif fenomenologi. 1.0% memilih penelitian true-experimental design. Untuk penelitian pre-experimental design, penelitian kualitatif grounded theory, penelitian kualitatif historical, penelitian tindakan kelas dan pilihan penelitian lainnya adalah 0%. Saran diperuntukkan bagi penelitian lebih lanjutyakni sebaiknya penelitian tidak hanya melihat jenis penelitian saja tetapi juga dilakukan terhadap desain penelitian dan analisis data yang digunakan.

Karakteristik Fenotipik Sifat Kualitatif Kambing Lokal Di Kecamatan Bula Kabupaten Seram Bagian Timur

“…Kambing lokal yang ada di Kecamatan Bula hampir sama dengan kambing yang ada di Kecamatan Leihitu Pulau Ambon yang memiliki wajah didominasi profil datar (100%) (Ibrahim et al, 2022) atau kambing lokal di daerah Bone Bolango yang dominan memiliki profil garis muka datar (97%) dan hanya 3% yang memiliki garis muka cembung (Ilham, 2012). Berbeda dengan hasil penelitian Kusuma (2016) dimana kambing lokal yang di Lombok Tengah ditemukan lebih banyak memiliki profil muka cembung (82,5%) dan hanya 17,5% yang memiliki garis muka datar. Berdasarkan garis mukanya yang dominan datar atau lurus maka kambing lokal yang dipelihara di Kecamatan Bula bila ditinjau dari galurnya termasuk ke dalam kambing kacang.…”

“…Kambing lokal yang ada di Kecamatan Bula hampir sama dengan kambing yang ada di Kecamatan Leihitu Pulau Ambon yang memiliki punggung didominasi profil cekung (100%) (Ibrahim et al, 2022) atau kambing lokal di daerah Maluku Utara yang dominan memiliki garis punggung dominan adalah cekung (86,75%), meskipun ada juga kambing dengan garis punggung lurus (19%) dan hanya 7,5% yang memiliki garis punggung cembung (Hoda, 2008). Berbeda dengan hasil penelitian Kusuma (2016) dimana kambing lokal yang di Lombok Tengah ditemukan lebih dominan memiliki garis punggung cembung (58,02%), diikuti lurus (37,72%) dan hanya 5,26% yang memiliki garis punggung cembung. Berdasarkan garis punggungnya yang dominan cekung maka kambing lokal yang dipelihara di Kecamatan Bula umumnya merupakan galur kambing kacang.…”