Tuturan Kebencian dalam Komentar Warganet Pada Akun Instagram @obrolanpolitik: Kajian Pragmatik

Nuraeni, Ida; Harisanti, Ni Luh Ria; Maksum, Haerani

doi:10.26499/rnh.v11i1.4198

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan lima kategori ujaran kebencian dalam akun twitter @esteh_indonesia, yaitu penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, provokasi, dan penyebaran berita bohong, sesuai dengan pendapat Nuraeni et al (2022)…”

Section: Pembahasanunclassified

Ujaran Kebencian Netizen Indonesia Pada Akun Twitter Es Teh: Tinjauan Linguistik Forensik

Syafruddin,

Thaba,

Ananda

2024

Semant. J. Ilm. Progr. Stud. Pendidik. Bhs. dan Sastra Indones

View full text Add to dashboard Cite

This study aims to describe the form of netizens' hate speech on the @esteh_indonesia Twitter account which can be categorized as a violation of the law. This research is included in the qualitative research used to describe netizens' hate speech in @esteh_indonesia Twitter comments using forensic linguistic reviews. The methods and techniques used are the listening method and the note-taking technique. Listening is done by observing the hate speech of netizens on the Twitter account @esteh_indonesia. After that, the data that has been selected purposively is copied and then analyzed by collecting data that has been recorded in one folder, classifying and analyzing the data based on the form of hate speech with the guidelines of the Police circular regarding hate speech on social media. The results of the study prove that there are five forms of netizens' hate speech in the Twitter comments of the @esteh.indonesia account: 1) insults, 2) defamation, 3) blasphemy, 4) provoking, and 5) hoax. The results of this study can increase public awareness about the existence of hate speech on social media platforms, especially Twitter. This can encourage people to be more careful in interacting online.

show abstract

Section: Pembahasanunclassified

Ujaran Kebencian Netizen Indonesia Pada Akun Twitter Es Teh: Tinjauan Linguistik Forensik

Syafruddin,

Thaba,

Ananda

2024

Semant. J. Ilm. Progr. Stud. Pendidik. Bhs. dan Sastra Indones

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Sebuah tuturan tak luput dari dinamika kehidupan sebab sebuah ujaran mempunyai tujuan tertentu mengenai makna yang akan disampaikan (Ainin et al, 2019;Etikasari et al, 2021;Nuraeni et al, 2022;Prasetiyo, 2021). Hal itu alasan tuturan bertindak sesuai dengan kemampuan bahasa, khususnya sebagai instrumen untuk berkomunikasi (Aditia et al, 2022;Astantiya Sabarani et al, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Memperjelas Tindak Tutur Asertif melalui Penggunaan Deiksis dalam Webseries Imperfect 2 Episode 1-3

Nastiti Nur Kholifah,

Dewi Kusumaningsih,

Muhlis Fajar Wicaksana

et al. 2023

Onoma

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan penggunaan deiksis dan mendeskripsikan teknik memperjelas tindak tutur asertif melalui penggunaan deiksis dalam webseries Imperfect 2 Episode 1-3. Kajian penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa kalimat-kalimat tuturan dalam webseries yang mengandung deiksis dan tindak tutur. Sumber data dalam penelitian ini ialah dialog antar tokoh dalam webseries. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik tangkap layar, dan teknik transliterasi. Keabsahan data dalam dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik triangulasi data. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan semua penggunaan deiksis dan menggunakan model interaktif. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) terdapat 35 data memperjelas tindak tutur asertif melalui deiksis; (2) bentuk deiksis antara lain deiksis persona yang terdiri dari persona pertama tunggal dan jamak, persona kedua tunggal dan jamak, dan persona ketiga tunggal, deiksis waktu meliputi waktu lampau, sekarang, dan mendatang, deiksis tempat, deiksis wacana anafora dan katafora, dan deiksis sosial; (3) adapun teknik memperjelas tindak tutur asertif terdiri atas menyatakan, menyarankan, mengeluh, membual, mengklaim, dan memberitahukan. Simpulan dari uraian pembahasan yakni dapat diperjelas teknik tindak tutur asertif melalui penggunaan deiksis dalam webseries Imperfect 2 Episode 1-3.

show abstract

Tuturan Kebencian dalam Komentar Warganet Pada Akun Instagram @obrolanpolitik: Kajian Pragmatik

Cited by 2 publications

References 1 publication

Ujaran Kebencian Netizen Indonesia Pada Akun Twitter Es Teh: Tinjauan Linguistik Forensik

Ujaran Kebencian Netizen Indonesia Pada Akun Twitter Es Teh: Tinjauan Linguistik Forensik

Memperjelas Tindak Tutur Asertif melalui Penggunaan Deiksis dalam Webseries Imperfect 2 Episode 1-3

Contact Info

Product

Resources

About