Menopause ditandai dengan terhentinya proses ovarium dalam memproduksi estrogen, sehingga sistem reproduksi wanita akan berhenti secara bertahap. Pada kondisi ini, akan terjadi penurunan fungsi metabolisme tubuh dan fungsi berbagai organ, salah satunya adalah liver. Hal ini disebabkan karena, selain berfungsi sebagai hormon, estrogen juga bekerja sebagai antioksidan endogen tubuh. MDA merupakan senyawa organik sebagai penanda terjadinya stres oksidatif tubuh. Pada kondisi menopause akan terjadi peningkatan stres oksidatif akibat ketidakseimbangan produksi radikal bebas dengan antioksidan yang dimiliki oleh tubuh. Sehingga pada menopause cenderung akan terjadi peningkatan kadar MDA. Peningkatan kadar MDA di liver akan menimbulkan berbagai gangguan pada liver, seperti: non alcoholic liver disease, fibrosis hati, dan keganasan pada hati. Subjek sampel dikelompokkan menjadi tiga sampel subjek, yang terdiri dari kelompok kontrol (P0), sampel uji dengan ekstrak etanol kulit dari buah naga merah dosis 60 mg/200grBB/hari (P2), kemudian sampel dengan ekstrak etanol kulit dari buah naga merah dosis 90 mg/200grBB/hari (P3). Didapat nilai rerata MDA liver pada subjek kelompok P0 adalah 10.20768 ± 8.85632, sekaligus menjadi rerata kadar MDA teringgi. Nilai rerata MDA liver pada subjek kelompok P1 adalah 2.98490 ± 2.41730, dan menjadi rerata kadar MDA serum terendah. Nilai rerata MDA liver pada subjek kelompok P2 adalah 3.33072 ± 2.73548. Antioksidan yang memiliki kesamaan struktur dengan fitoestrogen pun dipilih sebagai substitusi estrogen endogen. Salah satu bahan makanan kaya antosianin adalah kulit dari buah naga merah, sehingga diharapkan dengan pemberian ekstrak tersebut mampu menjadi antioksidan eksogen dalam terapi menopause.
Kata kunci : MDA, Kulit Buah Naga Merah, Antioksidan