Uji Aktivitas Antinyamuk Lotion Minyak Kunyit Sebagai Alternatif Pencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue

Abstract

This research aims to create a lotion formula containing essential oils of turmeric (Curcuma longa) as well as find out its activities as 33 ± 0.34, 3.33 ± 0.38, 11.43 ± 1.50, and 21.67 ± 2.08 minutes. Preparations that have their greatest protection is lotion which contains turmeric oils of 20%. In addition to the activity test also tests the physical properties of turmeric oil lotion, i.e organoleptic test, pH, spreadibility test, and viscosity. All tests of physical properties were fullfilled the criteria lotion preparations.Then the pH and spreadibility tested again after being stored for 1 month. pH of lotion not experience significant differences compared to when newly created, while the spreadibility changed after being stored 1 month. Keywords: lotion, turmeric oil, repellent, Aedes aegypti ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan lotion yang mengandung minyak atsiri kunyit (Curcuma longa) sekaligus mengetahui aktivitasnya sebagai antinyamuk Aedes aegypti. Rimpang kunyit didestilasi uap untuk diambil minyak atsirinya. Lotion dibuat dengan mencampurkan minyak kunyit dengan basis dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20%. Aktivitas sediaan diuji terhadap nyamuk Aedes aegypti yaitu dengan menghitung waktu perlindungannya. Sebagai kontrol negatif digunakan basis saja. Dari hasil uji aktivitas didapatkan hasil waktu perlindungan lotion berturut-turut adalah 1, 33 ± 0,34; 3,33 ± 0,38; 11,43 ± 1,50; dan 21,67 ± 2,08 menit. Sediaan yang memiliki waktu perlindungan terbesar adalah lotion yang mengandung minyak atsiri 20%. Selain dilakukan uji aktivitas juga dilakukan uji sifat fisik lotion minyak kunyit, yaitu uji organoleptis, pH, daya sebar, dan viskositas. Semua uji sifat fisik memenuhi kriteria sediaan lotion. Kemudian pH dan daya sebar dan lotion diuji lagi setelah disimpan selama 1 bulan. pH lotion tidak mengalami perbedaan bermakna dibandingkan dengan ketika baru dibuat, sedangkan daya sebarnya mengalami perubahan setelah disimpan 1 bulan.

Characteristics of mosquito-repellent lotion made from pineapple peel waste

“…The higher the concentration of pineapple peel extract to which the viscosity is added, the lower the viscosity; this is due to the consistency of pineapple peel extract, which is more liquid than the dosage base, causing the viscosity to be lower. This study's results align with [25] regarding mosquitorepellent lotion from turmeric oil. The more turmeric oil is added, the lower the viscosity value produced.…”

“…Based on the results of raw material analysis, the pH of pineapple peel extract is 4.8, so using more extracts will cause the pH value to be more acidic. This study's results align with [25] regarding mosquito-repellent lotion from turmeric oil. The more turmeric oil is added, the lower the pH value produced.…”

“…The results of testing the dispersion of lotion with various concentrations of pineapple peel extract (Table 3) show that the higher the concentration of pineapple peel extract, the greater the ability of lotion spreadability because the consistency of liquid pineapple peel extract causes the higher the concentration used, the greater the dispersion power of lotion. This study's results align with [25] regarding mosquito-repellent lotion from turmeric oil. The more turmeric oil is added, the lower the resulting dispersion value.…”

Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Salep Ikan Gabus (Channa Striata) Kombinasi Vitamin C dan Madu Kelulut (Heterotrigona Itama)

“…Uji daya sebar dilakukan untuk melihat kapasitas salap dalam menyebar di kulit [16]. Hal ini terkait dengan kekuatan penyebaran zat dinamis yang terkandung dalam salap di mana normal bahwa pengobatan dapat menyebar secara efektif tanpa ketegangan yang luar biasa.…”

“…Daya rekat semua formula pada sediaan menurun, hal ini dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti pemanasan pada kabinet stabilitas. Gel bersifat reversibel yaitu dapat meleleh bila dipanaskan dan membentuk gel kembali bila didinginkan [16]. Hal ini dapat mempengaruhi perbedaan daya rekat pada sediaan salep.…”