ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit endemik yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia bahkan menjadi masalah kesehatan dunia. DBD disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal, yaitu dengue virus1 yang penyebarannya mengalami pola perubahan dari siklik menjadi tidak teratur sehingga berdampak pada peningkatan kasus DBD itu sendiri2. Pemerintah berupaya mencegah penyebaran kasus DBD dengan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dengan menggunakan insektisida sintetik atau kimia. Namun, pencegahan menggunakan metode ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi ekstrak daun sambiloto sebagai larvasida nabati terhadap larva nyamuk aedes aegypti. Penelitian ini merupakan studi eksperimental sesungguhnya dengan rancangan randomized posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva aedes aegyptiyang dikembangbiakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan besar sampel sebanyak 600 sampel larva yang terbagi menjadi 400 sampel kelompok uji (P1, P2, P3, dan P4) serta 200 sampel kelompok kontrol (P0 dan P5). Hasil analisis ANOVA dan chi square menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata) aktif sebagai larvasida pada konsentrasi efektif 1,390% dengan waktu kontak 24 jam. Daun Sambiloto aktif sebagai larvasida karena mengandung senyawa golongan fenolat, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid.
Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Ekstrak Sambiloto, Konsentrasi aktif