2016
DOI: 10.15294/jcs.v1i2.7794
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum muticum Sebagai Alternatif Obat Bisul Akibat Aktivitas Staphylococcus aureus

Abstract: Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen pada manusia yang menyebabkan penyakit kulit khususnya bisul. Hampir setiap orang pernah mengalami infeksi yang disebabkan bakteri oleh Staphylococcus aureus selama hidupnya, dari infeksi kulit yang kecil sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antibiotik, maka dibutuhkan penemuan obat baru. Sumber antibakteri baru dapat diperoleh dari senyawa bioaktif seperti fenol, alkaloid dan flavonoid yang banyak terka… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Aktivitas antibakteri senyawa fenol juga terkait dengan inaktivasi enzim seluler yang dipengaruhi oleh kemampuannya dalam melakukan penetrasi ke dalam sel atau disebabkan oleh adanya perubahan permeabilitas membran sel akibat bergabungnya senyawa antibakteri dengan membran sel, hal ini menyebabkan kerusakan fungsi integritas membran sitoplasma, makromolekul dan ion sel keluar, kemudian disorientasi komponen lipoprotein serta mencegah berfungsinya membran sebagai pelindung terhadap tekanan osmotik. 14 Terpenoid adalah metabolit sekunder, diduga memiliki kemampuan secara aktif dalam melawan bakteri, jamur maupun protozoa. Aktifitas antibakteri terpenoid diduga melibatkan pemecahan membran oleh beberapa komponen lipofilik.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Aktivitas antibakteri senyawa fenol juga terkait dengan inaktivasi enzim seluler yang dipengaruhi oleh kemampuannya dalam melakukan penetrasi ke dalam sel atau disebabkan oleh adanya perubahan permeabilitas membran sel akibat bergabungnya senyawa antibakteri dengan membran sel, hal ini menyebabkan kerusakan fungsi integritas membran sitoplasma, makromolekul dan ion sel keluar, kemudian disorientasi komponen lipoprotein serta mencegah berfungsinya membran sebagai pelindung terhadap tekanan osmotik. 14 Terpenoid adalah metabolit sekunder, diduga memiliki kemampuan secara aktif dalam melawan bakteri, jamur maupun protozoa. Aktifitas antibakteri terpenoid diduga melibatkan pemecahan membran oleh beberapa komponen lipofilik.…”
Section: Pembahasanunclassified