Banjir merupakan salah satu kejadian alamiah yang dapat terjadi kapan saja dan dapat mempengaruhi lingkungan. Faktor yang mempengaruhi banjir seperti contohnya kapasitas sungai yang tidak dapat mengakomodasi debit air dan menyebabkan air meluap ke area di sekitarnya. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi dan sering terjadi banjir di beberapa daerah. Di beberapa tempat, banjir dapat meluap di jalan menuju pemukiman penduduk dan merugikan warga karena kurangnya informasi peringatan dan pemberitahuan tentang status ketinggian air sungai di daerah tersebut. Mengacu pada kasus ini, sistem peringatan banjir harus diterapkan untuk memberikan informasi tentang status ketinggian air kepada warga. Sensor harus diterapkan di dalam sistem peringatan dini untuk membaca dan mengukur ketinggian air di dalam sungai dan sistem akan mengirimkan pemberitahuan kepada warga tergantung pada ketinggian air sehingga warga dapat bersiap jika banjir terjadi kapan saja. Sistem yang menggunakan sensor jarak untuk mendeteksi ketinggian air dan mikrokontroler akan mengolah data ketinggian air menjadi beberapa tahap. Pada artikel ini, kami membandingkan kinerja sensor ketinggian air sebagai alat pengukur untuk memberikan akuisisi data ketinggian air terbaik. Hasilnya, sensor ultrasonic HC-SR04 menghasilkan akurasi sebesar 98,86% dan sensor LIDAR VL53L0X menghasilkan akurasi sebesar 88,95% pada proses pengukuran ketinggian air