Holoselulosa merupakan fraksi karbohidrat yang merupakan gabungan antara selulosa dan hemiselulosa. Fraksi holoselulosa menjadi penting karena merupakan bahan baku yang digunakan menjadi berbagai produk yang memiliki bernilai tinggi. Kandungan holoselulosa bervariasi di antara berbagai spesies kayu. Analisis holoselulosa penting untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik dan kualitas bahan baku, mengoptimalkan pemanfaatan sumber bahan baku, dan meningkatkan efisiensi proses sehingga memungkinan komersialisasi proses konversi biomassa menjadi bahan lain yang berekonomis tinggi. Prinsip analisis holoselulosa metode kimia konvensional adalah fraksinasi dan isolasi yaitu dengan menyisihkan lignin, ekstraktif, dan abu, namun menjaga selulosa dan hemiselulosa tetap utuh. Metode analisis holoselulosa biasanya menggunakan metode delignifikasi, menggunakan reagen pengoksidasi kuat pada pH rendah atau tinggi dan suhu tinggi. Metode tersebut meliputi klor dioksida, klor-piridin, klor-etanol amina, klor-1,4-dioksan, klorit asam, dan asam perasetat. Metode natrium klorit banyak digunakan untuk analisis holoselulosa dengan karena prosedur pemisahan sederhana dan delignifikasi cepat. Artikel ini memaparkan sejumlah metode analisis holoselulosa, prinsip penentuan, reaksi, keunggulan dan kelemahan masing-masing metode sehingga dapat memberikan gambaran untuk memilih metode yang sesuai dan akurasi masing-masing metode tersebut.Holocellulose Analysis: A Review of Conventional Chemical Analysis MethodsAbstractHolocellulose is a carbohydrate fraction that is a combination of cellulose and hemicellulose. Holocellulose fraction is important because it is the raw material used to be processed into various high-value products. Holocellulose content varies among various wood species. Holocellulose analysis is important to gain information on the characteristics and quality of raw materials, optimize the utilization of raw material sources, and improve process efficiency so that it is possible to commercialize the process of converting biomass into other high-economical materials. The principle of holocellulose analysis by conventional chemistry method is fractionation and isolation by removing lignin, extractives, and ash, but keeping cellulose and hemicellulose intact. Holocellulose analysis methods usually use the delignification method, using strong oxidizing reagents in low or high pH and high temperatures. Such methods include chlorine dioxide, chlorine-pyridine, chlorine-ethanol amine, chlor-1,4-dioxane, acid chlorite, and peracetic acid. The sodium chlorite method is widely used for the analysis holocellulose because of its simple separation procedure and rapid delignification. This article presents several holocellulose analysis methods, principles of determination, reactions, strengths, and weaknesses of each method to provide an overview for selecting the appropriate method and the accuracy of each method.Keywords: holocellulose analysis, conventional analytical chemistry method, delignification