Penyediaan rusunami merupakan alternatif pemenuhan kebutuhan hunian di perkotaan dengan penduduk yang besar dan lahan yang terbatas. Hadirnya rusunami tidak lepas dari berbagai permasalahan yang ditinjau dari berbagai aspek dalam memenuhi kebutuhan bermukim. Keberhasilan dalam penyediaan rusunami dapat diukur dari tingkat livability. Akan tetapi, pengukuran livability masih dilakukan pada level kota sehingga tidak dapat mengukur realitas livabilitity pada level rusunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat livability rusunami di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini rusunami dikelompokan berdasarkan jumlah towernya menjadi tiga, yaitu klaster rusunami dengan jumlah tower sedikit (1-4 tower), klaster rusunami dengan jumlah tower sedang (5-12 tower), dan klaster rusunami dengan jumlah tower banyak (lebih dari 12 tower). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode survey angket. Teknik analisis menggunakan second order confirmatory factor dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat livability rusunami di DKI Jakarta pada tiga kasus secara bersama adalah sedang. Sementara berdasarkan per kasus, kelompok rusunami bertower banyak memiliki tingkat livability sedang, sedangkan rusunami bertower sedang dan bertower sedikit memiliki tingkat livability tinggi. Secara umum, indikator yang dianggap penting oleh penghuni rusunami berasal dari dimensi kemudahan dan dimensi kenyamanan. Dengan demikian, indikator tersebut perlu diperhatikan untuk meningkatkan livability rusunami di DKI Jakarta.