2017
DOI: 10.17509/jtikor.v2i2.7984
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Upaya Meningkatkan Jumlah Waktu Aktif Belajar melalui Penerapan Pengajaran Peer Teaching dalam Pembelajaran Tennis

Abstract: AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar Tennis saat perkuliahan terkait Peningkatan Jumlah Waktu Aktif Belajarnya. Berdasarkan observasi awal menunjukkan bahwa penerapannya kurang dapat mengoptimalkan waktu pembelajaran yang tersedia. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus melalui empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitiannya adalah mahasiswa PGSD Penjas yang mengamb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Model ini memiliki potensi untuk meningkatkan waktu aktif belajar siswa selama pembelajaran bola tangan. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Peer Teaching menunjukan hasil yang baik dalam pembelajaran tenis lapangan, selain itu juga berdampak pada waktu aktif belajar siswa yang semakin berkembang dan meningkat selama pembelajaran (Suntoda, 2017). Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB) yang diperoleh siswa dengan penerapan model pembelajaran peer teaching menunjukan bahwa waktu aktif belajar dapat meningkat secara signuifikan, sehingga dengan semakin aktif siswa melakukan berbagai keterampilan bola tangan maka akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan penguasaan teknik dasar bola tangan, penelitian Heriyadi & Hadiana (2018) Model pembelajaran peer teaching juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan afektif siswa, karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat belajar untuk saling menghargai dan menghormat, bekerjasama, berkomunikasi dan menyampaikan informasi sertrta mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani khusunya materi permainan bola tangan.…”
Section: Resultsunclassified
“…Model ini memiliki potensi untuk meningkatkan waktu aktif belajar siswa selama pembelajaran bola tangan. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Peer Teaching menunjukan hasil yang baik dalam pembelajaran tenis lapangan, selain itu juga berdampak pada waktu aktif belajar siswa yang semakin berkembang dan meningkat selama pembelajaran (Suntoda, 2017). Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB) yang diperoleh siswa dengan penerapan model pembelajaran peer teaching menunjukan bahwa waktu aktif belajar dapat meningkat secara signuifikan, sehingga dengan semakin aktif siswa melakukan berbagai keterampilan bola tangan maka akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan penguasaan teknik dasar bola tangan, penelitian Heriyadi & Hadiana (2018) Model pembelajaran peer teaching juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan afektif siswa, karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat belajar untuk saling menghargai dan menghormat, bekerjasama, berkomunikasi dan menyampaikan informasi sertrta mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani khusunya materi permainan bola tangan.…”
Section: Resultsunclassified
“…Peer teaching merupakan model pembelajaran untuk membantu siswa mengurangi masalahnya dalam belajar (Asngari & Sumaryanto, 2019), pengawasan guru yang sedikit dan feedback yang diberikan guru juga terbatas (Haris, 2018). Siswa belajar dengan kelompoknya sendiri untuk mencari solusi jawaban pada setiap tugas yang diberikan guru dalam menguasai tugas gerak yang diberikan oleh guru (Suntoda, 2017). Pada model pembelajaran konvensional, seluruh siswa diajari oleh seorang guru, seluruh perintah terpusat pada guru, siswa hanya mengikuti apa yang guru perintahkan, sehingga kegairahan siswa dalam belajar tidak begitu tinggi, selain itu guru tidak akan menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi siswa dalam menguasai keterampilan hoki karena jumlah siswa cukup banyak.…”
Section: Pembahasanunclassified