2022
DOI: 10.25077/majis.3.2.53.2021
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Upaya Pengembangan Wisata Sastra Berbasis Foklor Melalui Wisata Religi Makam Mantingan Di Jepara (Kajian Sastra Pariwisata)

Abstract: Konsep simbiosis mutualisme antara wisata dan sastra menjadikan keduanya manarik untuk diteliti. Sastra memberikan gambaran mengenai tempat wisata melalui deskripsi di dalamnya, sedangkan wisata menjadi tempat referensi bagi penulis untuk mengungkapkan keindahanya melalui karya sastra. Keduanya saling melengkapi dan memberikan sumbangsih yang besar dalam dunia pariwisata maupun pengetahuan melalui membaca. Selain sastra tulis, hasil sastra lisan yang mampu mendatangkan wisatawan adalah wisata religi. Melalui c… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Artinya, anonim atau tanpa pemilik tersebut menjadikan sifat foklor bebas dimiliki oleh anggota masyarakat tersebut. Maka, setiap masyarakat yang memiliki foklor, dapat mengembangkan dan menjaga secara bersama-sama agar tetap eksis di masa sekarang (Normalita 2019). Misalnya yang ada di Jepara ada sebuah cerita rakyat/folklor tentang keberanian, perjuangan, kemandirian dan spritual dari seorang tokoh perempuan yang dikultuskan oleh masyarakat Jepara yaitu Ratu Kalinyamat.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Artinya, anonim atau tanpa pemilik tersebut menjadikan sifat foklor bebas dimiliki oleh anggota masyarakat tersebut. Maka, setiap masyarakat yang memiliki foklor, dapat mengembangkan dan menjaga secara bersama-sama agar tetap eksis di masa sekarang (Normalita 2019). Misalnya yang ada di Jepara ada sebuah cerita rakyat/folklor tentang keberanian, perjuangan, kemandirian dan spritual dari seorang tokoh perempuan yang dikultuskan oleh masyarakat Jepara yaitu Ratu Kalinyamat.…”
Section: Pembahasanunclassified