Membaca permulaan merupakan sebuah tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Namun, dalam kenyataan kemampuan membaca permulaan masih dijumpai banyak permasalahan pada siswa-siswa kelas lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi metode silabel dan faktor penyebab siswa yang mengalami kesulitan membaca permulaan, khususnya di kelas VII SMP Harapan 2 Genteng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui asesemen, wawancara, kuesioner dan observasi. Hasil pembelajaran menggunakan metode silabel berbantuan media Snakes and Ladders (ular tangga), dan pengamatan yang dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran, ditemukan terdapat dua dari tujuh siswa mengalami kesulitan membaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua orang siswa tidak mampu mencapai indikator penilaian membaca permulaan, sedangkan lima orang siswa lainnya mampu mencapai indikator tersebut dengan memperoleh nilai tertinggi 71% dan nilai terendah 28%. Demikian pula, hasil wawancara mendalam diperoleh data bahwa faktor dari kesulitan membaca siswa tersebut adalah daya ingat siswa yang rendah atau lemah dan gejala disleksia (gangguan belajar). Adapun hasil observasi menyatakan bahwa secara fisik partisipan tidak memiliki hambatan dalam pendengaran, penglihatan serta pengucapan. Kesimpulannya bahwa metode silabel efektif digunakan untuk mengetahui permasalahan kesulitan membaca permulaan siswa.