2021
DOI: 10.19166/med.v9i1.4196
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Use Of Panty Liner As A Risk Factor The Occurration Of Abnormal Vaginal Discharge

Abstract: <p>Vaginal discharge or fluor albus is a problem that is often found in women. Daily use of panty liner is a predisposing factor of pathological/abnormal vaginal discharge. This paper reviews the correlation between the use of panty liner and vaginal discharge. The aims of this study were to analyze the effect of daily panty liner use as a risk factor of vaginal discharge. This research is done by using the cross-sectional method. The study population is students of the University of Pelita Harapan in th… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Keputihan merupakan cairan eksudat yang memiliki kandungan leukosit tinggi yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen (Trichomonas vaginalis, Gardnerella vaginalis, Streptococcus, Candida spp, Staphylococcus aureus, Klebsiella spp, Escherecia coli) yang ditandai dengan dengan gejala keluarnya cairan kental, berwarna (kuning, hijau dan putih susu) dan berbau dalam jumlah banyak serta menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan panas pada area vagina. 2 75% wanita di dunia pernah mengalami keputihan yang disertai Kandidiasis vulvovaginalis minimal satu kali dalam hidupnya, 40-45% diantaranya mengalami dua kali atau lebih dan 10-20% diantaranya mengalami infeksi berat. 3 Tingginya angka kejadian keputihan pada remaja putri apabila tidak memperoleh penanganan secara tepat bersiko mengakibatkan kanker serviksBerdasarkan data WHO pada tahun 2021 sebanyak 27,0 per 100,000 penduduk wanita di Indonesia menderita kanker serviks dengan jumlah kematian sebanyak 19,3 per 100,000 penduduk wanita.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keputihan merupakan cairan eksudat yang memiliki kandungan leukosit tinggi yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen (Trichomonas vaginalis, Gardnerella vaginalis, Streptococcus, Candida spp, Staphylococcus aureus, Klebsiella spp, Escherecia coli) yang ditandai dengan dengan gejala keluarnya cairan kental, berwarna (kuning, hijau dan putih susu) dan berbau dalam jumlah banyak serta menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan panas pada area vagina. 2 75% wanita di dunia pernah mengalami keputihan yang disertai Kandidiasis vulvovaginalis minimal satu kali dalam hidupnya, 40-45% diantaranya mengalami dua kali atau lebih dan 10-20% diantaranya mengalami infeksi berat. 3 Tingginya angka kejadian keputihan pada remaja putri apabila tidak memperoleh penanganan secara tepat bersiko mengakibatkan kanker serviksBerdasarkan data WHO pada tahun 2021 sebanyak 27,0 per 100,000 penduduk wanita di Indonesia menderita kanker serviks dengan jumlah kematian sebanyak 19,3 per 100,000 penduduk wanita.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Meski demikian 10-30% wanita di Eropa dan Eropa Barat selalu menggunakan pantyliner diluar masa menstruasinya, hal tersebut didasari pada keinginan mereka untuk menjaga kebersihan dan kekenyalan area kewanitaan tetapi secara tidak disadari mereka justru sering mengalami keputihan. Namun, belum ada data yang menyebutkan presentase pengguna pantyliner di Indonesia (Aurellia & Nainggolan, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan pantyliner pada saat vagina mengeluarkan cairan (keputihan) maka akan meningkatkan jumlah bakteri jahat dalam vagina. Selain itu apabila digunakan dalam waktu lebih dari 6 bulan dan frekuensi penggantian pantyliner dalam 5 jam sekali maka tidak akan menyebabkan cairan vagina jadi berkurang, melainkan lebih banyak (Aurellia & Nainggolan, 2021). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah & Wijayanti, (2019) bahwa jika penggunaan pantyliner pada saat vagina mengeluarkan cairan merupakan cara yang salah dalam menangani keputihan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation