Berdasarkan data situasi dan analisis gizi di Indonesia pada tahun 2017, status gizi balita diukur dengan indeks tinggi badan per umur (TB/U). Provinsi dengan persentasebalita pendek dan sangat pendek terbesar adalah Kalimantan Barat (32,5%) dan terendah adalah Sumatera Selatan (14,2%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun di desa kuala 2 wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 242 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 69 orang anak usia 4-6 tahun, diambil menggunakan random sampling serta menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan anak berdasarkan indikator TB/U, yaitu riwayat ASI eksklusif (p=0,004) berat badan lahir rendah (BBLR) (p=0,003), imunisasi dasar (p=0,000), penyakit infeksi (p=0,000). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan anak berdasarkan indikator TB/U yaitu usia saat hamil (p=0,103). Serta terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan anak berdasarkan indikator TB/U dengan perkembangan anak (p=0,000).Saran kepada Puskesmas Sungai Durian untuk melakukan kegiatan sosialisasi di masyarakat serta membuat program khususnya tentang pentingnya deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak, sehingga diharapkan dapat mengatasi gangguan tumbuh kembang anak di wilayah kerja puskesmas. According to the Indonesian ministry of health, 2017 the nutritional status of children under five as measured by the height per age index, the province with the largest proportion of short and very short children under five is West Kalimantan (32.5% ) and the lowest was South Sumatra (14.2%). The purpose of this study was to determine the factors that influence the growth and development of children aged 4-6 years in Kuala Village 2, the working area of Sungai Durian Health Center. This study was an observational analytic study with a cross sectional design. The population in this study was probably 242 people. The sample in this study may be 69 children aged 4-6 years, taken using random sampling and using chi-square test statistics. The results showed the factors associated with growth based on the indicator of height / age, namely a history of exclusive breastfeeding (p = 0.004), low birth weight (LBW) (p=0.003), basic immunization (p=0.000), infectious diseases (p = 0.000). Meanwhile, the factor that was not related to children's growth based on the indicator of height / age was the age at pregnancy (p = 0.103). As well as the significant relationship variable between children's growth based on the indicator of height / age with child development (p=0.000) It is suggested to Sungai Durian Public Health Center to carry out socialization activities in the community and create a program specifically on the importance of early detection of child developmental disorders, so that it is hoped that it can overcome child development disorders in the working area of the puskesmas.
Kota Pontianak merupakan daerah Endemis DBD. Kontainer adalah Tempat Penampungan Air (TPA) atau bejana yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keberadaan jentik Aedes sp berdasarkan karakteristik kontainer di daerah Endemis dan Non Endemis Demam Berdarah Dengue. Jenis penelitian ini adalah observasional study dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian yaitu seluruh kontainer pada 1 RT (rukun tetangga) daerah endemis dan 1 RT di daerah non endemis dengan total 83 rumah yakni 43 rumah/92 kontainer yang dapat di observasi di daerah endemis dan 40 rumah/121 kontainer yang dapat di observasi di daerah non endemis. Analisis dilakukan terhadap kedua wilayah secara bersamaan dengan total jumlah kontainer 213 buah. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada hubungan keberadaan jentik berdasarkan jenis kontainer (p = 0,024) dan penutup kontainer (p = 0,042). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah bahan, warna dan volume kontainer. Instansi terkait memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit DBD dan karakteristik kontainer apa saja yang disenangi oleh nyamuk Aedes sp, seperti jenis kontainer yang disertai penutup kontainer. Bekerja sama dengan pihak setempat, seperti memberikan pelatihan modifikasi tempat penampungan air yang dilengkapi penutup, sehingga dapat digunakan masyarakat untuk mengurangi populasi jentik nyamuk tersebut.
Posyandu adalah bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Kurang berfungsinya Posyandu sehingga kinerja menjadi rendah. Kinerja posyandu dapat dilihat dari penyelenggaraan Posyandu, sehingga mencapai cakupan partisipasi masyarakat (D/S) sesuai dengan standar yang diberlakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Ambawang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Ambawang. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara swadaya masyarakat dengan kinerja Posyandu (p value=0,691, PR=0,786), tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pembinaan Posyandu dengan kinerja Posyandu (p value=0,104, PR=1,792), tidak terdapat hubungan yang bermakna antara partisipasi tokoh masyarakat dengan kinerja Posyandu (p value=0,491, PR=1,250). Disarankan kepada Puskesmas melakukan pembinaan berkesinambungan dan menyeluruh untuk seluruh kader, agar kader mampu memberikan penyuluhan dengan informasi yang baik dan benar.
Keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh 75% wanita di dunia minimal satu kali selama hidupnya. Hasil survei studi pendahuluan menunjukkan 8 dari 10 orang siswi pernah mengalami keluhan keputihan berupa keluarnya cairan berwarna putih kekuningan disertai rasa gatal pada vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene personal (higiene personal organ reproduksi, higiene personal pakaian dalam, higiene personal menstruasi) dengan kejadian keputihan pada siswi SMA Negeri 2 Seponti Kabupaten Kayong Utara. Metode penelitian menggunakan jenis observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh siswi kelas X,XI,XII sebanyak 42 orang, sampel diperoleh sebanyak 42 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan analisa uji chi square. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan higiene personal organ reproduksi (p value 0,004 ;
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.