pihak yang melayani kebutuhan pengiriman barang. Layanan logistik tersebut paling banyak didominasi oleh jasa pengiriman dan penyimpanan barang melalui angkutan darat. Permasalahan penyebab tingginya biaya pengiriman antar pulau atau propinsi di Indonesia, terutama untuk pengiriman barang adalah kualitas infrastruktur dan fasilitas pelabuhan yang tidak memadai, serta manajemen jasa angkutan darat untuk pengiriman barang yang di miliki oleh pelaku usaha. Kendala yang dihadapi oleh manejemen perusahaan dan pelaku usaha serta pengemudi angkutan barang adalah sulitnya memanajemen armada, biaya dan penjadwalan pengiriman barang dari konsumen atau client secara cepat dan tepat waktu. Pelaku usaha dapat menggunakan Less Container Load (LCL) untuk mengirimkan barang atau komoditi dengan jumlah kurang dari jumlah muatan kontainer, yang artinya barang dari beberapa perusahaan dapat disatukan didalam satu container untuk dikirimkan secara bersamaan untuk menghemat biaya. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan studi pustaka, dan wawancara serta observasi lapangan. Studi pustaka dilakukan oleh peneliti untuk menemukan konsep metodologi yang sesuai untuk melakukan pengembangan Software Freight Forwarding Angkutan Darat untuk Pengiriman Barang Antar Propinsi. Metode yang digunakan untuk pengembangan ini adalah menggunakan SDLC Waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah perusahaan jasa angkutan ini telah dapat meningkatkan proses bisnis dan pendapatannya secara signifikan serta kinerja operationalnya meningkat dengan lebih baik.