Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecernaan bahan kering, bahan organik dan nilai pH cairan rumen dari pakan suplemen terproteksi berbahan menir kedelai dan tepung cacing (Lumbricus rubellus) sebagai pakan tunggal maupun konsentrat. Metode: Metode yang digunakan in vitro two-stage dengan pengamatan tahap I (Rumen) dan tahap II (Total). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan sebagai desain penelitian dengan 6 perlakuan (5 ulangan per perlakuan). Perlakuan pakan terdiri dari P1= menir kedelai, P2= menir kedelai terproteksi, P3= tepung cacing, P4= tepung cacing terproteksi, P5= konsentrat (50% bekatul+50% pollard) dan P6= 75% konsentrat+20% menir kedelai terproteksi+5% tepung cacing terproteksi. Proteksi menir kedelai dan tepung cacing menggunakan 37% formaldehid sebanyak 1% dari bahan kering (BK.) Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Variansi dengan Uji Lanjut Uji Kontas Orthogonal. Hasil: Hasil yang diperoleh P2 lebih rendah dari P1 terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) rumen, namun tidak berpengaruh terhadap KcBK dan KcBO total, begitu pula P4 lebih rendah dibandingkan P3. P1dan P2 dibandingkan P3 dan P4 lebih rendah terhadap seluruh peubah. P5 dibandingkan P6 berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh peubah. P6 dibandingkan perlakuan lainnya lebih tinggi terhadapKcBK dan KcBO rumen serta KcBK dan KcBO total. Kesimpulan: Hasil penelitian disimpulkan bahwa proteksi menir kedelai dan tepung cacing menggunakan 37% formaldehid sebanyak 1% dari BK mampu menurunkan degradasi KcBK dan KcBO rumen sedangkan menir kedelai dan tepung cacing terproteksi dapat terdegradasi dan tercerna di dalam abomasum sampai dengan usus halus. Nilai pH cairan rumen pada penelitian ini normal sehingga tidak mengganggu laju fermentasi rumen.