Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi panjang serat tebu terhadap indeks perendaman campuran AC-BC ketika digunakan sebagai bahan aditif. Serat tebu ialah limbah organik yang dihasilkan oleh paprik gula. Dalam penelitian serat tebu di manfaatkan sebagai bahan tambah pada campuran aspal sebgai bahan pengikat aspal.. Melalui pengujian perendaman Marshall diperoleh campuran AC-BC dengan variasi panjang serat tebu 3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm dan 7 cm terhadap durasi perendaman 0,5 jam dan 24 jam. Metode ini menggunakan beberapa uji pada karakteristik material agregat, dan filler, setelah itu dilakukan perancangan untuk campuran AC-BC dan dilakukan uji perendaman Marshall agar dapat diperoleh nilai indeks perendaman (IP),Indeks kekuatan sisa (IKS) dan durabilitas. Dari hasil pengujian tersebut dengan menggunakan metode uji perendaman Marshall dalam waktu 0,5 jam dan 24 jam maka didapatkan campuran AC-BC dengan variasi panjang serat tebu 3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm, dan 7 cm. Hasil pengujian Marshall campuran AC-BC memperoleh Indeks Perendaman (IP), Indeks Kekuatan Sisa (IKS), dan Durabilitas yang dari pengujian tersebut didapatkan nilai IP rata-rata variasi panjang serat 3 cm yakni 93,20%, pada variasi panjang serat tebu 4 cm yaitu 93,35% pada variasi Panjang serat tebu 5 cm yaitu 95,15% pada variasi panjang serat tebu 6 cm yaitu 95,81% dan pada variasi panjang serat tebu 7 cm yaitu 98,92%.