Utilization of urine and weed of <i>Chromolaena odorata</i> as a basic materials for liquid fertilizer

Hasan, Syamsuddin; Nompo, Syamsuddin; Mujnisa, A.; Sema,; Isti, K Purnama

doi:10.1088/1755-1315/247/1/012021

Cited by 3 publications

(2 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Semakin berkembang usaha peternakan, semakin meningkat pula limbah yang dihasilkan. Optimalisasi pemanfaatan urin kambing menjadi pupuk organik cair dalam bentuk biourin dapat meningkatkan perbaikan lingkungan dan ekonomi peternak kambing [8], sehingga bagi industri peternakan urin ternak kambing sangat potensial untuk menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Urin ternak kambing memiliki kandungan unsur hara yang lebih unggul dibandingkan dengan urin sapi karena kandungan kimiawi yang terdapat dalam urin ternak kambing lebih tinggi. Kandungan unsur hara pada urin ternak kambing terdiri dari nitrogen, fosfor, dan kalium masing-masing sekitar 21,8 lb/ton, 12,1 lb/ton, dan 23,6 lb/ton [8]. Biourin merupakan pupuk organik cair dari urin ternak yang berbentuk cair dan mudah larut [9].…”

Section: Pendahuluanunclassified

See 1 more Smart Citation

Kualitas Biourin Kambing dengan Pemberian Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) pada Level Berbeda

Suryanti

Syah

Mukhlisah

et al. 2023

JIPHO

View full text Add to dashboard Cite

Limbah ternak kambing berupa urin dapat memberikan sumbangsih terhadap penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan. Semakin besar usaha peternakan semakin besar pula limbah yang dihasilkan. Penanggulan masalah limbah urin kambing dapat dilakukan melalui pemanfaatan limbah urin kambing menjadi biourin. Biourin merupakan pupuk organik cair dari urin ternak yang berbentuk cair dan mudah larut. Kualitas dari biourin dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan-bahan tertentu sebagai katalisator. Penambahan buah nanas pada pembuatan biourin dilakukan sebagai katalisator dan sumber energi yang bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi serta meningkatkan kandungan unsur hara biourin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitasbiourin kambing yang diberikan nanas dengan level berbeda, serta untuk mengetahui level terbaik dari pemberian nanas terhadap kualitas biourin kambing yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu dengan level penambahan nanas sebanyak P0= tanpa penambahan nanas (kontrol), P1= 600 g, P2= 800 g, dan P3= 1000 g. Analisis data menggunakan analisis ANOVA dengan program SPSS versi 23 dan dilanjutkan uji Duncan. Parameter yang diamati adalah kandungan nitrogen dan C/N rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nanas berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap kandungan nitrogen dan C/N rasio biourin kambing. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas biourinkambing dapat meningkat dengan level penambahan nanas sebanyak P3= 1000 g dimana menghasilkan kandungan nitrogen biourin tertinggi sebesar 0,25% dan kandungan C/N rasio sebesar 26%.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Kualitas Biourin Kambing dengan Pemberian Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) pada Level Berbeda

Suryanti

Syah

Mukhlisah

et al. 2023

JIPHO

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

Mixed cropping of sorghum and legumes on sorghum’s growth characteristics

Mugfira,

Utamy,

Hasan

2023

Proceedings of the 4th International Conference of Animal Science and Technology (Icast 2021)

View full text Add to dashboard Cite

Initial Growth and Physiological Response of Rice with Ammonium Sulfate and Chromolaena odorata Under Water Stress

Agustina,

Fajar,

Sri Redjeki

et al. 2024

YYU J AGR SCI

View full text Add to dashboard Cite

Drought stress is one of the biggest challenges in rice production, requiring effective fertilization strategies to improve plant resilience. This study evaluated the effect of ammonium sulfate ((NH₄)₂SO₄) and Chromolaena odorata (Cho) fertilization on early growth and physiological responses of rice (Oryza sativa L. cv. Inpago 11) under field capacity (100% WFC) and drought stress (50% WFC) conditions. Experiments were conducted using a divided plot design with three fertilizer treatments control, (NH₄)₂SO₄, and (NH₄)₂SO₄ + Cho) and two levels of water availability. Results showed that at 100% WFC, (NH₄)₂SO₄ + Cho fertilization significantly increased maximum growth potential (48.09%), vigour index (29.77%), and growth speed (16.60%.etmal-1 ) compared to the control. Total chlorophyll and carotenoid contents also increased by 50% and 63.8% in the (NH₄)₂SO₄ + Cho treatment compared to the control. At 50% WFC, differences between treatments became insignificant for most parameters, but proline accumulation increased by 62.5% in the (NH₄)₂SO₄ + Cho treatment compared to the control. This study shows that the combination of (NH₄)₂SO₄ + Cho effectively improves early growth and physiological resilience of rice under optimal conditions, but its effectiveness is reduced under drought stress, emphasizing the importance of adaptive fertilization strategies to water availability.

show abstract

Utilization of urine and weed of Chromolaena odorata as a basic materials for liquid fertilizer

Cited by 3 publications

References 9 publications

Kualitas Biourin Kambing dengan Pemberian Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) pada Level Berbeda

Kualitas Biourin Kambing dengan Pemberian Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) pada Level Berbeda

Mixed cropping of sorghum and legumes on sorghum’s growth characteristics

Initial Growth and Physiological Response of Rice with Ammonium Sulfate and Chromolaena odorata Under Water Stress

Contact Info

Product

Resources

About