The aim of this research was to determine the effect of the level of phosphorus fertilizer on the growth and dry matter production Stylosanthes guianensis. This research aimed to know the effect of phosphorus fertilizer application on growth and dry matter production of stylo (Stylosanthes guianensis). This research is based on a completely randomized design with four treatments and four replicates to obtain 16 experimental units. The treatments of this research are P0 (control), P1 (0.75 g TSP/polybag), P2 (1.5 g TSP/polybag), P3 (2.25 g TSP/polybag). The parameters were plant height, number of leaf branches, number of branches plant, dry matter production, and the number of nodules. The results showed that the treatments have not significantly affected (P>0.05) plant height, number of stems, number of branches, and dry matter production, but it had a highly significant effect (P<0.01) on the number of nodules. However, P3 treatment was better to use than the other treatments.
Sorgum memiliki kemampuan untuk tumbuh baik disaat musim hujan maupun kemarau serta memiliki kandungan nutrisi yang hampir setara dengan rumput gajah. Hal ini tentunya dapat menjadi solusi dalam penyediaan pakan hijauan yang tidak kontinyu. Dalam pembuatan silase penambahan bahan aditif diperlukan untuk memperoleh hasil silase yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH dan kandungan bahan kering silase sorgum manis yang diberi bahan aditif berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu P0: Kontrol, P1: Tepung Sagu 5%, P2: Dedak Padi 5%, dan P3: Dedak Jagung 5%. Sampel dianalisis di Laboratorium untuk mengetahui pH dan bahan kering dari silase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH silase sorgum pada perlakuan P0, P1, P2, dan P3 tidak berbeda nyata (P>0,05). pH dari silase sorgum yang dihasilkan berkisar antara 3,83 – 3,89 yang berarti merupakan silase dengan kualitas sangat baik. Sedangkan untuk kandungan bahan kering, silase pada perlakuan P0 (kontrol) sangat nyata lebih rendah (P<0,01) dibandingkan P2 dan nyata lebih rendah (P<0,05) terhadap P1 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa silase sorgum manis dengan 13% bx yang dibuat tanpa penambahan bahan aditif cukup layak untuk diterapkan melihat dari pH silase yang dihasilkan merupakan pH dengan kategori sangat baik.
Corn crop is categorized as C4 plant that may be used as alternative feed substitution of forage grass with high nutritional content. The aim of this study is to identify the effect of NPK fertilizer addition to productivity and nutrient content of corn crop in dry land. This study was performed from March to May 2019 (by the end of rainy season) in Tanete Riaja, Barru. This study employed completely randomized design with 4 treatments namely, A1: No fertilizer addition, A2=100 kg ha−1, A3=200 kg ha−1, A4=300 kg ha−1 and 3 replications. The corn crops used in this study was corn hybrid (Bisi-18) that were harvested at the age of 2 months. The result of this study showed that the use of NPK fertilizer improves the growth and productivity of corn crop, particularly the production and nutritional quality. The highest increase of production and growth occured in A3.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umbi talas sebagai bahan additive terhadap beberapa unsur kimia silase rumput gajah mini. Penelitian ini menggunakan rumput gajah mini dan tepung umbi talas sebagai zat additive. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 16 unit percobaan, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari : T0 = Rumput gajah mini tanpa tepung umbi talas (control); T1 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas jepang; T2 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas bogor; dan T3 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas sutra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung umbi talas berpengaruh nyata ( P<0,05 ) terhadap kandungan protein kasar, serat kasar dan ADF tapi tidak berpengaruh nyata ( P>0,05 ) terhadap kandungan NDF silase rumput gajah mini. Kesimpulan bahwa kandungan protein kasar silase rumput gajah mini yang menggunakan tepung umbi talas lebih tinggi daripada silase tanpa tepung umbi talas. Kandungan serat kasar pada perlakuan tanpa tepung umbi talas lebih tinggi dibanding silase yang menggunakan tepung umbi talas. Kandungan NDF dan ADF silase dari rumput gajah mini yang menggunakan tepung umbi talas lebih rendah dibanding silase tanpa tepung umbi talas. Silase yang menggunakan tepung umbi talas sutra lebih baik daripada perlakuan lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.