Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan distribusi sebaran spasial dan temporal kegiatan perikanan terkait pertumbuhan populasi ikan dan strategi pengelolaannya. Terkait hal ini, Rastrelliger, terpilih sebagai spesies yang ditangkap di wilayah pengelolaan perikanan yang dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi meskipun sebagai bycatch. Untuk Dalam menentukan strategi pengelolaan spesies ini, pemetaan merupakan langkah penting pertama dari kegiatan yang harus dilakukan. Pada bulan Januari sampai dengan Maret 2016 dilakukan Penelitian ini di Tempat Pendaratan Ikan (PPP) Labuan, Lempasing, dan Kota Agung dengan melakukan survey yang dilakukan melalui wawancara, purposive sampling dan stratified random sampling untuk sampel ikan. Hasil penelitian ini menegaskanadanya tumpang tindih wilayah penangkapan ikan,berdasarkan irisan satu fishing ground dengan penangkapan nelayan yang berbeda wilayah penangkapan yaitu di perairan Pulau Legundi, Belimbing, dan Kilauan. Korelasi antara bobot panjang Rastrelliger memilikipola alometrik negatif dalam pertumbuhan, ikan dewasa Rastrelliger kanagurta dengan ukuran kelas 18,03–22,09 cm (jantan) dan 19,10–19,52 (betina) dengan ukuran tangkapan pertama (Lc) menggunakan purse seineadalah 15,66 cm dan 18,67 cm (Lc<Lm artinya ikan tidak bertelur saat ditangkap). Alternatif strategi pengelolaan yang tepat adalah penutupan penangkapan disaat musim penangkapan untuk memberikan kesempatan bagi ikan untuk memijah.