The purpose of this study is to analyze the power relations between the government, society and non-governmental organizations in the revitalization of Jakarta Bay. This research uses qualitative research with a case study approach. The research location is in the province of Jakarta with a focus on the revitalization area of Jakarta Bay. The power relations formed in the revitalization of the Gulf divide the power relations into three parts that influence each other, namely: a) The place or arena of power is at the local level; b) The power of each stakeholder is different, visible power works between the government and the community as well as NGOs and relations between communities and NGOs in the planning process to implementation, then the hidden power that the government has over the community is formed so that an agenda setting is formed by the government towards policy implemented in the Gulf; and c) Place or space in power that was formed in the planning process to the implementation that was created, namely the invited space carried out by the government for the community and NGOs in the planning process for the revitalization of Jakarta Bay.Keyword: Stakeholder, Power Relation, Politic SpaceAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis relasi kekuasaan antar pemerintah, masyarkat dan Lembaga Swadaya Masyarakat pada revitalisasi teluk Jakarta. Penelitian ini menggunkaan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di provinsi Jakarta dengan fokus pada kawasan revitalisasi Teluk Jakarta. Relasi kekuasaan yang terbentuk dalam revitalisasi Teluk membagi relasi kekuasaan menjadi tiga bagian yang saling mempengaruhi, yaitu: a) Place atau arena kekuasaan berada pada tingkat local; b) Power yang dimiliki masing-masing stakeholder berbeda, bekerjanya visible power antar pemerintah dengan masyarakat maupu NGO dan relasi antar masyarakat dan NGO dalam proses perencanaan hingga implementasinya, kemudian bekerja hidden power yang dimiliki pemerintah terhadap masyarakat sehingga terbentuk suatu strategi agenda oleh pemerintah terhadap kebijakan yang diterapkan di Teluk; dan c) Place atau ruang dalam kekuasaan yang terbentuk dalam proses perencanaan hingga implementasi yang tercipta yaitu invited space yang dilakukan pemerintah terhadap masayrakat dan NGO dalam proses perencanaan revitalisasi Teluk Jakarta.Kata Kunci : Stakeholder, Relasi Kekuasaan, Ruang Politik.