Dialek sering dilihat sebagai penyimpangan dari norma (biasanya salah), sebagai penyimpangan dari bentuk bahasa yang benar atau standar. Kebanyakan pembicara dapat menyebutkan semua yang mereka katakana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teori sosiolinguistik tentang variasi bahasa dan mengetahui variasi bahasa yang digunakan dalam film Imperfect. Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk menganalisis bagaimana penggunaan variasi bahasa dalam film tersebut. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode data kepustakaan. teknik pengumpulan data penulis dilakukan melalui dua metode, yaitu observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi bahasa yang digunakan dalam film sangat beragam, ada jargon, slang, argot, dan idiom. Dalam film tersebut ditemukan bahwa persentase penggunaan bahasa gaul adalah 45%, diikuti oleh argot 40%, dan yang terakhir adalah jargon dan idiom 10%. Kisah film ini disajikan dengan sangat baik dengan kolaborasi romantis dan komedi. Pesan moral yang didapat juga sangat dalam, yaitu pantang menyerah atas perkataan orang lain.