“…Beberapa permasalah mitra yang ini merupakan indikasi dari tujuan program ini, yaitu, (i) produksi produk pertanian terpadu berbasis pada model hidroponik dengan membangun kemitraan sebagai wahana belajar bagi mahasiswa; (ii) melakukan program magang mahasiswa sebagai tempat untuk mendapatkan pengalaman luar kampus melalui larning by doing sekaligus sebagai pemenuhan 40% teori (scientific) dan 60% pada aspek skill; (iv) optimalisasi iL sebagai pilot proyek pembinaan lingkungan untuk mendesain model start-Up company (perusahaan rintisan) sebagai 'media' untuk menumbuhkembangkan skill-usaha; (v) optimalisasi iL sebagai 'stimulan' dana usaha berbasis syari'ah dan/atau sebagai 'pasar' dari produk yang dihasilakan dari iL sehingga aktivitasnya dari hulu hingga hilir dan (vi) optimalisasi program melalui kelangsungan magang (program continuity) guna mempersiapakan generasi yang siap dalam menghadapi dunia kerja dalam rangka mengantisipasi pergantian menteri pendidikan, maka ganti kebijakan (the policy). Atas dasar permasalah pada mitra, target dari program ini adalah (i) mengalisasi institusi laboratorium terpadu (integratade laboratory-iL) sebagai 'wadah' pengabdian pada masyarakat secara terpadu dan (ii) aktualisasi iL dalam bentuk berbasis pada tanaman hortikultura berbasis hidroponik melalui Pendidikan-Pelatihan-Pendapingan (P3) pada mahasiswa sebagai 'lokasi KKN-tematik' (Suryani, 2015;Izzuddin, 2016;PURBAJANTI, Slamet and Kusmiyati, 2017;Yasmin, Prastiwi and Handayani, 2017;Sari, Safruddin and Purba, 2019;Mahfudz, 2020).…”