Penyebaran covid-19 tiga tahun terakhir di Kota Makassar telah menimbulkan berbagai perubahan kondisi aktivitas kota. Hilangnya mata pencaharian masyarakat, anggaran pendapatan daerah menurun, tingginya angka kematian secara tiba-tiba, dan lumpuhnya ekonomi masyarakat menengah. Berbagai upaya dilakukan mulai dari pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau (PSBB) beberapa kali mengalami perpanjangan waktu, pemberlakuan Work From Home (WFH) bagi seluruh aktivitas masyarakat dan pemerintah, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, hingga pelaksanaan kebijakan Makassar Recover. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa dampak pelaksanaan program Makassar Recover terhadap penanggulangan covid-19 bagi masyarakat. Metode penelitian digunakan kualitatif deskriptif, dengan pendekatan wawancara dan telaah dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa dampak program Makassar Recover dari: Dimensi Imunitas Kesehatan sebanyak 1.259.049 masyarakat telah merasakan peningkatan imunitas melalui vaksinasi. Pemerintah juga membentuk satuan tugas khusus Detektor, Raika, dan Covid Hunter sebanyak 15.306 orang. Memberikan bantuan 12.000 pack alat PCR, 4.000 pack jamu tradisional, 100.000 lembar masker medis, dan menyediakan 1.166 posko recover. Pemerintah juga senantiasa memastikan pelaksanaan penanganan triase, testing, tracing, dan treatment dilakukan oleh Satgas Recover. Dimensi Adaptasi Sosial pemerintah kota telah melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan sebanyak 509 fasilitas sosial dan fasilitas umum, menyiapkan 1.500 tempat cuci tangan gratis, alat pengukur suhu tubuh, scan QR Code Card, dan scan QR Card Handphone, dan menyediakan media edukasi dan call center siaga covid-19 bagi warga. Dimensi Pemulihan Ekonomi membentuk 5.000 strart up lorong sebagai pelaku usaha baru, sebanyak 13.277 pelaku UMKM, dan 1.604 unit koperasi diaktifasi dan pemberian pemodalan.