Youthcenter Di Kebumen Sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Remaja Dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur

Ismail, Fahlevi; Sumadyo, Amin; Ikhsan, Fauzan Ali

doi:10.20961/arst.v14i2.9052

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pendekatan Psikologi Arsitektur dipilih karena adanya keselarasan antara objek perancangan dengan tema itu sendiri (Ismail et al, 2016), (Bermadi, 2020.…”

Section: Metode Perancangan Pendekatan Rancanganunclassified

Pusat Pelatihan Pemuda Dan Pendidikan Anak (Sekolah Minggu) Gereja Bethel Indonesia Kabupaten Gorontalo

Wanimbo

Kaharu

Demak

2021

RADIAL

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan merancang dan mendesain sebagai pusat pelatihan pemuda dan pendidikan anak gereja Bethel Indonesia Gorontalo dengan menggunakan pendekatan arsitektur psikologis. Masing-masing aliran kekristenan ini memiliki gereja tersendiri. Salah satunya yang ada di provinsi Gorontalo adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) yaitu suatu kelompok atau sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia. Sebagai tempat ibadah, Gereja Bethel Indonesia (GBI) membutuhkan sarana fisik yang dapat mewadahi seluruh aktivitas ibadah jemaahnya yang memerlukan ketenangan dalam mencapai kekhusyukan ibadah dengan Allah dan dapat mewadahi kegiatan kerohanian lainnya dari segala kelompok usia termasuk para pemudanya dan anak-anak perancangan pusat pelatihan pemuda dan pendidikan anak gereja bethel dapat menjadi suatu wadah untuk kebutuhan umat kristiani yang ada di Kabupaten Gorontalo. Lokasi pusat pelatihan pemuda dan pendidikan anak gereja bethel indonesia Kabupaten gorontalo ini berada di Jl. Idris Dunggio kelurahan Kayu Merah Kecamatan Limboto dengan luasan ±4,3 ha. Tapak memiliki beberapa kelebihan potensial antara lain keberadaan tapak berdekatan dengan sarana peribadatan kristen, Taman menara keagungan Limboto, pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan rumah warga. Penekanan pada relasi antara perilaku pengguna dan lingkungan saat berada pada bangunan akan menciptakan keindahan dalam suatu karya, terfokus pada aspek psikologi manusia dalam arsitektur yang mempengaruhi pengliatan: Bentuk ruang, Pencahayaan dan Warna. Kata Kunci: Pusat pelatihan pemuda, Gereja Bethel, Indonesia

show abstract

“…Pendekatan Psikologi Arsitektur dipilih karena adanya keselarasan antara objek perancangan dengan tema itu sendiri (Ismail et al, 2016), (Bermadi, 2020.…”

Section: Metode Perancangan Pendekatan Rancanganunclassified

Pusat Pelatihan Pemuda Dan Pendidikan Anak (Sekolah Minggu) Gereja Bethel Indonesia Kabupaten Gorontalo

Wanimbo

Kaharu

Demak

2021

RADIAL

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Faktor arsitektural yang menunjang produktivitas dan kreativitas pengguna yakni zonasi dan susunan ruang yang terpadu serta akses servis komunikasi dan informasi memadai (Schittich, 2011), simplifikasi dan fleksibilitas ruang yang memungkinkan adanya fleksibilitas alokasi area dan ruang kerja pengguna (Heath, 2012) serta ruang bebas memberikan peluang individu untuk lebih ekspresif (Ismail, 2016), pemilihan perabot yang ergonomis dan mendorong pergerakan fisik pengguna (Schittich, 2011), pemilihan warna sesuai karakter dan fungsi ruang serta adanya elemen natural (Clements-Croome, 2017), dan adanya sentuhan seni untuk membuat tempat bekerja lebih reseptif dan menstimulasi kreativitas di ruang kerja (Heath, 2012).…”

Section: Gambar 1 Aspek Lingkungan Area Bekerjaunclassified

Planning and Designing the Creative Industry and Start-Up Co-Working Space in Surakarta

Farah

Hardiana

Muqoffa

2018

arsi

View full text Add to dashboard Cite

<p>Surakarta City is designated as National Activity Center (PKN) on the National Spatial Plan (RTRWN) in the development of the creative economy sector. The determination is reinforced by Bekraf Developer Day 2017 and the Economic Census of the Central Bureau of Statistics which shows that Surakarta has more than 1250 creative workers. 65.75% of them have no place to work, so they do their work at home and or cafe. Problems that arise are how to design facilities and comfortable workspace so that the creative workers can make presentations and discussions with colleagues without being disturbed by the noise of other cafe visitors, or by family activities at home. In order to connect between start-up and creative workers, and to create a comfortable workspace to improve productivity and creativity of its users, is required collaborative working space (office) for creative industry workers and start-up in Surakarta City. The design of collaborative working space is done by collecting primary and secondary data through interviews, observation, precedent study, book literature study, local regulations, articles, and news. The data sets are then analyzed and synthesized to produce the concept of the space character criteria and the concept of the shape and appearance of the space which is then transformed into a collaborative working space design that supports the productivity and creativity of its users in Surakarta.</p>

show abstract

Youthcenter Di Kebumen Sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Remaja Dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur

Cited by 2 publications

References 0 publications

Pusat Pelatihan Pemuda Dan Pendidikan Anak (Sekolah Minggu) Gereja Bethel Indonesia Kabupaten Gorontalo

Pusat Pelatihan Pemuda Dan Pendidikan Anak (Sekolah Minggu) Gereja Bethel Indonesia Kabupaten Gorontalo

Planning and Designing the Creative Industry and Start-Up Co-Working Space in Surakarta

Contact Info

Product

Resources

About