<p><br />Keberhasilan vaksin BCG dalam memberikan perlindungan terhadap tuberkulosis (TB) pada orang dewasa di Indonesia belum optimal (37%) sehingga diperlukan vaksin alternatif yang lebih efektif. Protein rekombinan fusi ESAT6-CFP10 merupakan kandidat vaksin yang potensial. Penelitian dilakukan untuk menguji efektifitas protein rekombinan fusi ESAT6-CFP10 dalam meningkatkan ekspresi IL2 dan IL10 sel T CD8 yang memainkan peran penting dalam respon imun melawan TB. Pengujian kandidat vaksin dilakukan secara in vitro pada peripheral blood mononuclear cell (PBMC) dari kelompok sehat endemik TB, kelompok kontak TB, dan kelompok pasien TB dengan melihat persentase IL2 dan IL10 CD8. Setiap kelompok diberi perlakuan tanpa antigen, PPD, dan protein rekombinan fusi ESAT6-CFP10. Persentase IL2 meningkat secara signifikan dari kelompok sehat, kontak TB, hingga Pasien TB. Sebaliknya peningkatan persentase IL2 antar kelompok yang dipaparkan PPD tidak signifikan secara statistik (p=0,396). Persentase IL10 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompoknya baik tanpa paparan antigen (p=0,617), PPD (p=0,351), maupun protein rekombinan fusi ESAT6-CFP10 (p=0,257). Didapatkan persentase IL2 yang tidak berbeda secara signifikan antar perlakuan pada kelompok sehat (p=0,309), kelompok kontak TB (p=0,318), dan kelompok pasien TB (p=0,424). Demikian juga dengan persentase IL10 yang tidak berbeda secara signifikan antar perlakuan pada kelompok sehat (p=0,908), kelompok kontak TB (p=0,352), dan kelompok pasien TB (p=0,776). Hal ini menunjukkan bahwa protein fusi rekombinan ESAT6-CFP10 dapat meningkatkan persentase IL2 tetapi tidak dengan IL10 meskipun secara statistik tidak signifikan.</p>
Salah satu infeksi pada organ genitalia wanita adalah infeksi tuba falopi. Infeksi tuba fallopi dapat disebabkan oleh Streptococcus agalactiae. Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus agalactiae dapat dilakukan dengan vaksinasi. Protein pili Streptococcus agalactiae merupakan kandidat vaksin yang baik. Pili Streptococcus agalactiae berperan penting dalam memfasilitasi ikatan antara Streptococcus agalactiae dengan sel inang. Protein pili Streptococcus agalactiae didapatkan dari proses pemotongan pili. Tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar dikelompokkan menjadi 5 kelompok (kontrol dan perlakuan). Satu minggu setelah pemberian protein pili Streptococcus agalactiae terakhir, tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar dikorbankan menggunakan teknik dekapitasi. Jaringan tuba falopi diambil dan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia. Ekspresi β-defensin-2 hasil imunohistokimia diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x dan dihitung menggunakan software Image-J. Terdapat perbedaan ekspresi β-defensin-2 yang signifikan pada tuba fallopi tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar kelompok kontrol dan perlakuan. Semakin tinggi dosis protein pili Streptococcus agalactiae, semakin tinggi pula ekspresi β-defensin-2 pada tuba fallopi tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar. Kata kunci: β-defensin-2, Tuba Fallopi, Protein Pili Streptococcus agalactiae
Benzimidazole shows antibacterial activity against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi. Nanoencapsulation of 2-citronellyl benzimidazole is a technique that packages the drug’s active ingredient, offering the advantage of its controlled release. The 2-citronellyl benzimidazole nanoencapsulation was constructed from casein micelles and chitosan-tripolyphosphate using an ionic cross-linking method. The nanocapsules were characterized using a particle size analyzer (PSA), a Fourier transform infrared (FT-IR) spectrophotometer, and scanning electron microscopy (SEM), while the release profile and amount of the encapsulated active compound were determined using an ultraviolet (UV)-Vis spectrophotometer. The 2-citronellyl benzimidazole encapsulated by chitosan-tripolyphosphate showed particle diameters of 10.700 nm, 81.110 nm, and 159.410 nm at 10%, 50%, and 90% magnification, respectively. The casein micelles had an average particle size of 1017 nm. The nanocapsule diameters with and without freeze drying were 3.293 nm and 1017 nm, respectively. The presence of an imine group with a wave number of 1651.72 cm−1 on the FT-IR spectra of this band indicated that the active compound was coated. The nanocapsule surface morphology was trapezoid with a rough and uneven surface. The nanocapsular efficiencies using the casein micellar and chitosan-tripolyphosphate coatings were 56.763% and 79.97%, respectively. The kinetics release of 2-citronellyl benzimidazole showed a half-life of 86.63 minutes with a 60-minute stirring time. The nanocapsule’s antibacterial activity showed the greatest inhibition zones at 2.3 mm and 10 mm for S. aureus, 4.7 mm and 8.3 mm for E. coli, and at 6.7 mm for S. thypi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.