Pembangunan manusia merupakan suatu tujuan utama untuk mengukur keberhasilan sebuah negara. Salah satu aspek penting untuk mengukur tingkat pembangunan manusia adalah masyarakat yang unggul dari segi kuantitas dan kualitas, maka dilihat dari tiga dimensi kehidupan yaitu peluang hidup, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan algoritma k-means untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Maluku berdasarkan kemiripan karakteristik daerah yang ditinjau dari lima ukuran Indeks Pembangungan Manusia (IPM). Lima ukuran tersebut adalah Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran Per Kapita (PPK). Terdapat tiga cluster berdasarkan IPM yaitu: cluster 1: Kota Ambon, yang mempunyai angka IPM sangat maksimal. Cluster 2: MTB, Kepulauan Aru, SBB, SBT, MBD, dan Bursel, yang mempunyai angka IPM, AHH, AMH, RLS, dan PPK. Cluster 3: Malra, Malteng, Buru, Tual mempunyai angka IPM. AHH, AMH, RLS dan angka PPK. Berdasarkan angka Indeks Pembangunan Manusia, Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Angka Rata-rata Lama Sekolah dan angka Pengeluaran Per Kapita, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tahun 2014.