Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan signifikansi antara: 1) Efikasi diri dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat. 2) Kemampuan numerik dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat. 3) Efikasi diri dan kemampuan numerik dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat. Penelitian ini menggunakan metode survei bentuk korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 3 Tondano. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Efikasi diri memiliki hubungan linear positif yang signifikan dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat dengan koefisien korelasi sebesar 0,362 dan model hubungan dengan kontribusi efikasi diri terhadap hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat sebesar 13,10%. 2) Kemampuan numerik memiliki hubungan linear positif yang signifikan dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat dengan koefisien korelasi sebesar 0,881 dan model hubungan dengan kontribusi kemampuan numerik terhadap hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat sebesar 77,62%. 3) Efikasi diri dan kemampuan numerik memiliki hubungan linear positif yang signifikan dengan hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat dengan koefisien korelasi sebesar 0,893 dan model hubungan dengan kontribusi efikasi diri dan kemampuan numerik terhadap hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat sebesar 79,74%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa efikasi diri dan kemampuan numerik secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar siswa materi persamaan kuadrat.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Numbered Heads Together dan Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi perkalian bentuk aljabar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain Posttes Only Control Group Design. Subjek dari penelitian ini adalah kelas VII A dan VII B SMP Negeri 2 Tahuna tahun ajaran 2019/2020, dimana kelas VII A adalah kelas ekperimen 2 dan kelas VII B adalah kelas ekperimen 1. Data yang diperoleh adalah hasil belajar posttes kelas ekperimen 1 dan kelas ekperimen 2, dengan rata rata hasil belajar kelas ekperimen 1 = 86.48 dan rata rata kelas ekperimen 2 = 79.40. Pengujian data setelah menggunakan taraf nyata = 0.05, diperoleh thitung = 36318 dan ttabel = 2.011. Jadi thitung = 3.6318 > ttabel = 2.011 dan disimpulkan H0 ditolak. Kesimpulan penelitian adalah adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament lebih tinggi dari pada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa khususnya pada materi SPLDV. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi terdiri dari seluruh siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Tombatu dengan sampel penelitian adalah kelas VIIIA (Kelas Eksperimen) dan VIIIB yang homogen (Kelas Kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Dimana siswa kelas eksperimen mendapatkan rata-rata nilai yang lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh pada hasil belajar siswa pada materi SPLDV.
A person's personality affects their performance, with appropriate placement of talents and potential to increase work productivity. Employees who stand alone are organizational organizations in the framework of competition. Competition in organizations is usually in the form of new ideas, fast service, and accurate decisions. To support this, adequate Human Resources (HR) and satisfying services are needed. To support these services, employees who have a personality and motivation that reflect attitudes are needed. The company in carrying out its activities is supported by human resources, namely employees who excel with a constructive attitude and character, have high responsiveness and are creative. Such as those who run Subekhi and Mohammad (2012: 16), namely in large organizations, large capital, sophisticated technology, natural resources that are impossible to use without adequate human resources, have the ability and competence to utilize environmental resources. Likewise, in the field of work personality, it contributes to work. This is related to personality factors which also determine the suitability of a person's job. There are several types of work according to the type of personality.
Berpikir dan bernalar adalah salah satu kunci belajar matematika, salah satu bidang studi yang terkait ialah Persamaan Garis Lurus. Dewasa ini, siswa sulit memahami bahkan memecahkan masalah menggunakan konsep Persamaan Garis Lurus khususnya dalam soal bentuk cerita. Ini disebabkan oleh beberapa faktor. Akibatnya pada saat guru memberikan soal latihan, siswa melakukan kesalahan dalam menjawabnya. Untuk mengatasi masalah ini guru dapat mengevaluasi hasil belajar siswa dengan cara mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal beserta penyebabnya. Untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan tersebut penulis menggunakan kriteria Watson sebagai panduan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa saja kesalahan yang siswa lakukan dalam mengerjakan soal cerita pada materi Persamaan Garis Lurus berdasarkan kriteria Watson beserta penyebabnya. Metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu: kesalahan yang dilakukan ialah data tidak tepat, prosedur tidak tepat, kesimpulan hilang, konflik level respon, keliru dalam memanipulasi, masalah hirarki keterampilan, dan kriteria selain ke-7 kriteria di atas (tidak menjawab soal dan menulis kembali soal). Penyebabnya adalah: 1) kurang memahami atau tidak memahami maksud dari soal. 2) kurang teliti dalam menyelesaikan soal. 3) tidak paham bagaimana cara mengolah informasi yang didapat dari soal. 4) siswa mengalami faktor lupa. 5) fokus siswa teralihkan pada hal lain dalam mengerjakan soal. 6) tidak tahu cara menyelesaikan soal yang ada. 7) kurang terampil dalam melakukan transformasi nilai. 8) terburu-buru. 9) siswa tidak mempedulikan cara penulisan skala dan hanya fokus pada jawaban yang diminta. 10) siswa tidak paham dengan konsep penulisan skala yang benar. 11) waktu pengerjaan sudah habis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.