Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 8 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ex post facto. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang jumlah respondennya sebanyak 125 peserta didik yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persepsi tentang kepribadian guru masuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 36%. Motivasi peserta didik berada dalam kategori sedang dengan persentase 66,4%. Pengaruh persepsi peserta didik tentang kepribadian guru terhadap motivasi belajar peserta didik menunjukkan nilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien determinasi yang menunjukkan besar hubungan antara keduanya sebesar 13,6 %. Kesimpulan yaitu bahwa persepsi tentang kompetensi kepribadian guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
This article aims to examine the actions taken by the teacher to eliminate misconceptions in learning, the focus of which is to explore the actions taken by the teacher towards students either through learning media or learning models. Three strategies are used to identify the studies included in the review: (a) search for reference databases, (b) journal searches, and (c) prior research searches (i.e. review of reference lists from relevant literature reviews and relevant articles). The literature review was conducted to find methods developed to eliminate student misconceptions. The conclusion is that students' ability to understand concepts must be supported by learning media or learning methods so that misconceptions do not occur. Especially if the sub-subjects are required to do lab work. Then the practicum becomes mandatory, if not, students will experience difficulties in understanding, especially if it is only limited to the concepts described verbally.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana standar sarana dan prasarana laboratorium pemesinan serta bagaimana cara penggunaan laboratorium dengan sarana dan prasarana yang ada agar menunjang proses pembelajaran praktikum. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 12 Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prasarana pada area kerja mesin bubut, arean mesin frais, area kerja bangku dan area penyimpanan dan instruktur telah memenuhi standar Permendiknas No 40 Tahun 2008. Perbandingan jumlah peserta didik dengan mesin bubut belum memenuhi standar. Perbandingan jumlah peserta dengan mesin frais dan perbandingan jumlah peserta didik dengan ragum sudah memenuhi standar Permendiknas No. 40 Tahun 2008 sehingga dapat menunjang proses pembelajaran praktikum.
Abstrak: Sejak tahun 2005 Direktorat PSMK telah mencanangkan program nasional pengembangan SMK secara besar-besaran dengan skenario penambahan jumlah siswa SMK dan pengurang jumlah siswa SMA atau dikenal dengan skema 70:30. Pertimbangan fundamental nya adalah mengurangi tingkat pengangguran di level lulusan SMA akibat tidak dapat meneruskan studi ke jenjang lebih tinggi. Sedangkan memperluas pendidikan SMK diharapkan daya serap lapangan kerja di industri semakin besar. Implikasi dari program nasional di atas adalah terjadinya 'booming' SMK-SMK baru dari kota sampai ke berbagai pelosok daerah. Beberapa SMK baik negeri maupun swasta bermunculan secara cepat, bahkan di beberapa daerah ada gedung SD, SMP atau SMK yang dipakai untuk membuat SMK. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, di satu sisi sejalan dengan program nasional namun di sisi lain peningkatan kuantitas tersebut tidak berkorelasi linear dengan kualitas. Belum lagi kesesuaian program kompetensi SMK tersebut apakah sudah melewati studi kajian yang mendalam sehingga akan memberikan dampak terhadap daya serap industri. Oleh karena itulah secara berkala perlu dilakukan pemetaan secara komprehensif terhadap seluruh SMK yang ada mulai dari ketersediaan guru, program keahlian, infra struktur, perkembangan siswa, penambahan jumlah guru, daya minat masyarakat, termasuk program-program yang dilaksanakan di SMK. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian berupa descriptive methode, yaitu menggambarkan kondisi SMK yang ada di masing-masing daerah studi. Data dikumpulkan dengan metode sensus dan dokumentasi. Penelitian ini telah menghasilkan data untuk ketiga daerah studi Jabar, Babel, dan Kalteng secara berurutan sebagai berikut : (1) Abstract:Since 2005 the Directorate of Vocational High School Development (Direktorat PSMK) has launched a national program of vocational high school (SMK) development on a large scale with the scenario of increasing the quantity vocational high school students and reducing the number of senior high school students (SMA) or known by the scheme of 70:30. Its fundamental consideration is to reduce the unemployment rate of SMA graduates can who not continue to studies to their further higher level of education. While the development of vocational education is expected to expand the employment absorption in the greater world of industry. The implications to the above national program significance of the increasing numbers of new SMK spreading from both in urban and rural . Some of both public and private vocational schools has emerged quickly, even in some areas there are primary school, junior or vocational school used to make the CMS. This condition is certainly worrying, on the one side it is line with the national program but on the other side the increase in quantity does not linearly correlate with the quality. More over the relevence of the SMK competence program has not been thoroughly examined an in depth study that can give an impact on the employment absorption in the world of indutry. Aperiodically comprehensive m...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.